Jelang Pertemuan The Fed, Pasar Saham Asia Anjlok
- REUTERS/Kim Kyung-Hoon
VIVA.co.id – Pasar saham Asia mengawali sesi perdagangan, Senin, 13 Juni 2016, dengan pergerakan melemah tajam, mengikuti indeks utama Amerika Serikat yang tutup melemah pada akhir perdagangan pekan lalu.
Seperti diberitakan CNBC, pelemahan indeks juga terjadi menjelang pertemuan Bank Sentral AS yang akan membahas rencana kenaikan suku bunga acuan, di tengah kegelisahan atas referendum apakah Inggris akan tetap di Uni Eropa.
Indeks Nikkei di bursa Tokyo pagi ini tergelincir 1,78 persen. Indeks acuan pasar saham Jepang ini bergerak turun di awal perdagangan, karena nilai tukar yen menekan pergerakan saham.
Sementara itu, indeks Kospi di bursa Seoul, Korea Selatan, bergerak melemah 1,11 persen.
Adapun, pasar saham Australia hari ini libur karena memperingati ulang tahun Ratu.
Pasar saham berjangka AS pagi tadi juga bergerak lebih rendah, dengan Nasdaq futures turun 11,75 poin, dan Dow Jones Industrial Average melemah 41 poin.
Pada Minggu malam, AS terguncang, yakni sekitar 50 orang tewas dan lebih dari 50 orang lainnya terluka, setelah seorng pria bersenjata melepaskan tembakan dan mengambil sandera di sebuah klub gay di Orlando, Florida. Peristiwa itu menjadi penembakan massal terburuk yang pernah terjadi di AS.
Di sisi lain, jajak pendapat awal yang telah dilakukan, menyimpulkan bahwa mayoritas warga negara Inggris mendukung untuk meninggalkan Uni Eropa.
Pasar saat ini juga fokus menyoroti The Federal Open Market Committee, yang akan mengadakan pertemuan selama dua hari pada 14 Juni 2016.
Sebagian besar pasar tidak mengharapkan The Fed menaikkan suku bunganya, karena laporan pasar tenaga kerja AS yang anjlok. Mereka khawatir dengan pertumbuhan ekonomi AS.