Mendag Jengkel Harga Daging Sapi Masih Tinggi
VIVA.co.id – Hasil dari sidak harga sembilan bahan pokok (sembako) di beberapa pasar tradisional yang dilakukan Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong pagi tadi diakui sangat menjengkelkan, khususnya terkait harga daging sapi yang masih tinggi.
Thomas mengakui, masih tingginya harga daging sapi di pasar Rawamangun dan pasar Kramat Jati yang didatanginya akibat dari ketidakoptimalan pemerintah dalam mempersiapkan pengadaan kebutuhan daging sapi di pasaran.
Dia mengungkapkan, selain menjengkelkan melihat harga daging sapi upaya dirinya untuk melakukan sidak langsung ke pasar membuat dirinya senang. Sebab, dari hasil pantauannya harga-harga pangan di pasaran selain daging sapi terpantau masih terkendali.
Saat berada di pasar Rawamangun, dia melihat, harga rata-rata bahan pangan memang cenderung lebih tinggi dari pasar lainnya yang sudah sempat dikunjungi. Â
"Ini masih kelas menengah atas ya, jadi, mereka harga-harga di sini memang cenderung lebih tinggi dari pada pasar-pasar yang lain," katanya.
Namun, setelah dia meninjau dan berbincang-bincang dengan beberapa pedagang sembako di pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, menurutnya harga beras dan bawang terkendali. "Jadi, bawang oke, beras oke," katanya.
Thomas mengungkapkan, dari gambaran yang ada dipasar tersebut maka ke depan pihaknya akan terus lakukan operasi pasar besar-besaran. Harga yang relatif stabil dari bawang, menurutnya berkat antisipasi yang sudah siap jauh-jauh hari dan kerja sama erat dengan asosiasi petani bawang di Brebes dan yang lainnya.
Namun, dia terkejut dengan hasil pantaunya selama kurun waktu bulan Ramadan ini terkait harga cabai di pasaran. "Tapi, beberapa hari ini tiba-tiba harga cabai merangkak naik. Akan kami lihat ini ada apa."
(mus)