PLN Akan Terangi Daerah Perbatasan Indonesia-Filipina
- Rumahku.com
VIVA.co.id – PLN Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo berencana mendistribusikan tambahan listrik kepada warga di Kepulauan Biaro, Kabupaten Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara yang berbatasan dengan Filipina.
Baringin Nababan, GM PLN Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo, mengungkapkan, rencana tersebut akan didukung dengan rencana pembangunan pembangkit listrik di daerah tersebut. Atas hal tersebut warga di daerah perbatasan dapat menikmati listrik selama 24 jam setiap harinya.
"Sistem kelistrikan di kepulauan merupakan sistem yang terisolir atau tidak interkoneksi dengan sistem kelistrikan di Sulawesi Utara dan Gorontalo. Karena perlu dibangun pembangkit listrik sendiri dengan kapasitas yang memadai dan itu tengah kami siapkan,” kata dia, di kantor PLN Sulut, Jum'at 10 Juni 2016.
Pulau Biaro sendiri merupakan salah satu pulau terpencil yang menjadi bagian dari Kepulauan Sitaro, dimana kepulauan tersebut berada di dalam perbatasan wilayah Indonesia dan Filipina.
“Untuk pasokan listrik di Pulau Biaro masih disuplai dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang jaringan distribusinya terbentang sepanjang wilayah Kecamatan Tagulandang. PLTD itu membawahi lima desa/kelurahan yaitu Karungo, Dalinsaen, Lamanggo, Tope dan Buang,” ujarnya menambahkan.
Janjte Rau, Humas PLN Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo menambahkan, PLN berencana melakukan migrasi listrik besar-besaran dari listrik pascabayar ke listrik prabayar bagi 614 pelanggan di daerah tersebut.
“Itu dilakukan demi meminimalisasi besarnya tunggakan yang dialami PLN. Di samping itu, dengan listrik prabayar diharapkan dapat mengedukasi pelanggan agar lebih bijak dalam menggunakan listrik. Sebab pemakaian listrik dapat diatur sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Pulau Biaro yang terkenal dengan keindahan wisata baharinya itu,” ujar Jantje.
Sementara itu, Mochtar Kaudis, Anggota DPRD Kabupaten Sitaro mengungkapkan, langkah PLN yang akan menerangi daerah perbatasan Indonesia-Filipina selama 24 jam cukup baik terhadap lingkungan di pulau Biaro. Hal itu juga bisa mendukung sarana pendidikan di lokasi tersebut.
“Saat ini listrik di Pulau Biaro hanya bisa dinikmati dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi. Dengan diteranginya listrik selama 24 jam penuh tentu akan memberikan banyak dampak positif terhadap ekonomi."
(mus)