Mendag Akui Keterlambatan Antisipasi Harga Daging Sapi
- Raudhatul Zannah/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag), Thomas Trikasih Lembong, mengakui jika harga daging sapi yang masih di kisaran Rp120 ribu dikarenakan kurang optimalnya kinerja kementeriannya dalam menghadapi lonjakan harga menjelang Ramadan.
Menurut dia, lonjakan harga yang terjadi di bulan Ramadan sebenarnya adalah isu tahunan yang telah dibahas sejak Desember tahun lalu dalam rapat koordinasi menteri perekonomian.
"Memang kami akui agak telat menanggapi perencanaan, sebenarnya sih enggak perencanaan, tapi pelaksanaan," kata Thomas kepada wartawan di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, usai melakukan peninjauan harga pangan, Jumat 10 Juni 2016.
Ia menjelaskan, implementasi yang terjadi di pasaran saat ini belum sesuai dengan permintaan pemerintah, dikarenakan pihaknya lengah dan telat dalam mengadakan stok daging sapi.
Menurut Thomas, untuk persiapan kesediaan daging sapi perlu persiapan yang panjang dan tidak bisa dilakukan secara mendadak. "Jadi turut disesalkan, tapi kami dapat mengambil pelajarannya," kata dia.
Oleh karena itu, untuk jangka pendek, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan terpaksa melakukan impor daging sapi dalam upaya memperkuat stok dan ketersediaan di pasaran.
Saat melakukan kunjungan ke Pasar Ramawangun dan Pasar Kramat Jati, Thomas Lembong sempat berbincang dengan sejumlah pedagang sapi. Saat itu, pedagang mengakui jika mendapatkan daging sapi dari distributor sudah dalam kondisi harga yang tinggi.
"Untuk jangka pendek enggak ada pilihan, harus impor. Memperkuat stok, persediaan di pasaran," kata Thomas Lembong.