Rupiah Loyo di Akhir Pekan
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di akhir pekan ini diperkirakan akan melemah, seiring belum adanya sentimen positif yang mendorong penguatan.
Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, secara teknikal, pergerakan rupiah mulai konsolidasi dan cenderung melemah di kisaran Rp13.313 hingga Rp13.297 per dolar AS.
"Masih belum adanya sentimen, terlihat pergerakan rupiah masih bergerak terbatas di hari keduanya memanfaatkan pembalikan arah terhadap dolar Indeks," kata dia kepada VIVA.co.id Jumat, 10 Juni 2016.
Namun, menurutnya cadangan devisa Indonesia di bulan Mei menjadi US$103.3 miliar dari sebelumnya US$107.7 miliar patut diwaspadai oleh pelaku pasar apabila nantinya rupiah berbalik melemah diikuti kewajiban bank sentral yang harus menjaga tingkat cadangan devisa di area US$100 miliar.
"Sebelumnya kami sampaikan laju rupiah mulai terbatas seiring penguatan dolar AS. Keadaan ini pun dijadikan momentum pelaku pasar untuk melakukan switch pada mata uangnya dan secara perlahan kembali untuk mengakumulasi dolar," tuturnya
Di sisi lain, Reza menambahkan, kabar bank sentra The Fed yang akan kenaikan tingkat suku bunga AS, atau Fed Fund Rate yang perlahan redup membuat harga emas dunia pun bergerak rebound secara perlahan.
Berdasarkan kurs referensi, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), pada hari ini dolar AS dibanderol senilai Rp13.309. Melemah dari perdagangan sebelumnya yaitu Rp13.231 per dolar AS.