Soal Wacana Penghapusan Premium, Ini Penjelasan Pertamina
- VIVAnews/Fajar Sodiq
VIVA.co.id – PT Pertamina (Persero) mengungkapkan, pengolahan bahan bakar minyak (BBM) di kilang Cilacap, nantinya tidak lagi akan memproduksi BBM jenis Premium. Ditargetkan, kilang minyak Cilacap memproduksi lebih banyak Pertamax
Direktur Pengolahan Pertamina, Rahmad Hardadi menuturkan, dalam Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) yang nantinya selesai pertengahan 2018, ketentuan itu akan diberlakukan.
"Jadi, dari awalnya dengan kapasitas 91 ribu barel premium ron 88 akan mengubah menjadi 91 ribu barel ron 92, atau Pertamax," kata Rahmad di komplek Refinery Unit V Pertamina Balikpapan, Kamis 9 Juni 2016.
Meski demikian, Rachmad mengaku pihaknya tidak akan menghapus BBM jenis Premium di pasaran. Menurutnya, Premium tetap diproduksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen setianya saat ini.
"Kami tidak akan meninggalkan masyarakat yang akan memakai Premium," kata dia.
Dia menjelaskan, konversi fungsi kilang ini akan dilakukan untuk menjamin ketersediaan pasokan bagi kendaraan saat ini, yang mayoritas membutuhkan BBM dengan tingkat ron di atas 92, atau Pertamax.
Pada tahun 2022, RDMP RU IV Cilacap yang merupakan join venture pertamina 55 persen, Saudi Aramco 45 persen akan selesai. Penambahan kapasitas ini akan meningkatkan produksi.
"Ada tambahan kapasitas sdari 350 ribu barel per hari menjadi 370 barel per hari, namun konversi finalnya akan meningkat drastis di Cilacap, sehingga tahun 2022, 1,42 juta barel crude per hari di seluruh Indonesia," kata dia. (asp)