Bank Ini Instruksikan Pegawainya Berbusana Kasual

Ilustrasi pria.
Sumber :
  • Pixabay/Janeb13

VIVA.co.id – Di seluruh dunia, ada beberapa perusahaan yang melarang karyawannya mengenakan pakaian kasual, karena dianggap kurang pantas. Begitu juga di Amerika Serikat (AS), ada tiga bidang industri besar yang menolak untuk menggunakan pakaian kasual atau santai, yakni hukum, perbankan, dan pemerintahan.
 
Namun, satu dari tiga industri itu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan beralih mengenakan pakaian kasual. Hal itu diketahui dari memo internal salah satu bank terbesar di negara Paman Sam tersebut, JP Morgan kepada seluruh karyawannya mengenai gaya berpakaian terbaru ke kantor.

Polisi: Dari 327 TPS di Pilkada Jayapura, 78 TPS Rawan dan 5 TPS Sangat Rawan

Ini menunjukkan bahwa pakaian kasual dalam bekerja semakin banyak diterapkan perusahaan, termasuk JP Morgan. Secara umum, jas dan dasi masih diperlukan untuk alasan profesional, karena banyak karyawan berinteraksi dengan klien sepanjang hari, yang menuntut formalitas.

Dan selama bertahun-tahun, berpakaian formal semacam itu telah menjadi suatu kebiasaan. Namun, hal tersebut tidak lagi diterapkan JP Morgan, yang telah melakukan perubahan formalitas dalam pakaian kerja mereka.

Temuan Puspoll: Sumiatun-Ibnu Salim Berpeluang Menang di Pilkada Lombok Barat

"Banyak klien berpakaian informal, dan perusahaan kami sudah siap dengan pakaian kasual," isi memo tersebut, seperti dilansir dari Business Insider.

Meski memo internal tersebut tidak terlalu memberi banyak manfaat untuk klien dan karyawan, namun memo itu menjelaskan bahwa ketika karyawan bertemu dengan klien, maka karyawan harus berpenampilan baik untuk menghormati kliennya.

Dari Sungai hingga Laut, Dampak Polusi Plastik pada Ekosistem Perairan

"Meskipun tidak mungkin berpakaian kasual dalam bekerja setiap saat atau di semua bidang, kami percaya memiliki pedoman perusahaan adalah hal yang benar untuk dilakukan," tulis memo itu.

Memo tersebut juga memperingatkan kepada karyawan untuk tidak menafsirkan perintah dalam memo itu dengan pakaian santai di akhir pekan. Berdasarkan kode berpakaian perusahaan yang diperoleh oleh Wall Street Journal, sepatu atletik, sandal jepit, celana, legging, celana yoga, topi, kerudung atau tudung, halter tops, jeans, pakaian ketat atau sangat longgar dan berpotongan rendah tidak diperbolehkan.

Sementara pakaian kasual yang diperbolehkan untuk bekerja, yakni kemeja atau kaus polo, celana kasual, celana capri, dan dress sandal.

Langkah ini dilakukan bank tersebut setelah CEO JP Morgan, Jamie Dimon kembali dari Silicon Valley. Di sana, dia bertemu dengan perusahaan bidang teknologi keuangan, cybersecurity atau keamanan informasi, dan media sosial.

Berdasarkan pengamatannya, dia menilai bahwa cara berpakaian JP Morgan secara signifikan sudah ketinggalan zaman. Langkah JP Morgan ini sejalan dengan beberapa perusahaan di seluruh Amerika Serikat dan dunia mengadopsi pakaian kasual untuk bekerja.

Beberapa pemimpin perusahaan melihat bahwa cara ini dapat menarik minat tenaga kerja milenium yang menginginkan informalitas. Bahkan, menurut Washington Post, generasi milenium itu unik, karena mereka ingin bekerja pada sebuah perusahaan yang mencerminkan nilai-nilai mereka, dan gaya pakaian kasual bisa ditafsirkan sebagai salah satu buktinya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya