Apple Ubah App Store
- REUTERS/Stephen Lam
VIVA.co.id – Apple mengumumkan kejutan sekaligus kabar bahagia bagi para pengembang yang mengirimkan aplikasi mereka ke App Store.
Apple akan memberikan ruang yang lebih kepada para pengembangnya. Produsen iPhone itu kini menambah bagi hasil yang lebih banyak kepada pengembang dan mempercepat ulasan aplikasi karya pengembang.
Hal itu disampaikan oleh Senior Wakil Presiden Global Apple, Phil Schiller jelang penyelenggaraan konferensi pengembang tahunan Apple (WWDC) pekan depan, dikutip dari The Verge, Kamis 9 Juni 2016.
Dalam pengumumannya, Schiller menjelaskan selama ini untuk proses ulasan aplikasi berlangsung selama lima hari sebelum nongol ke App Store.
Dan sebentar lagi, Apple menegaskan akan konsisten untuk 50 persen memproses ulasan aplikasi yang dikirimkan dalam 24 jam. Dan perusahaan berjanji akan mengulas 90 persen aplikasi dalam 48 jam. Artinya tidak sampai tiga hari, aplikasi sudah siap masuk ke App Store.
Dalam pengumuman itu, Apple juga menegaskan akan memberikan peluang lebih bagi pengembang dalam model bisnis bagi hasil aplikasi. Selama ini, formasi bagi hasil pendapatan aplikasi yaitu 70 persen untuk pengembang dan 30 persen untuk Apple, dan selanjutnya bagi hasil yang baru yakni untuk tahun pertama, formasi 70 persen banding 30 persen, dan pada tahun kedua bagi hasil 85 persen untuk pengembang dan 15 persen untuk Apple.
Schiller mengatakan, kini pengembang bisa menjual skema langganan untuk semua aplikasi ke App Store. Selama ini aplikasi yang berlangganan terbatas pada aplikasi musik, video, berita dan lainnya. Mulai saat ini pengembang dari semua kategori bisa menggunakan harga langganan.
"Sekarang, kami membuka semua kategori, termasuk game yang merupakan kategori besar," kata Schiller.
The Verge menuliskan, skema langganan baru itu diperkirakan bisa mengubah cara konsumen dalam mengonsumsi aplikasi tertentu. Skema itu juga dianggap sebagai peluang masif bagi pengembang untuk melanjutkan penawaran produk mereka berbasis bulanan atau tahunan. Terlebih dalam penjualan iPhone yang sedang menurun, skema berlangganan baru itu akan memungkinkan sebagai penutup penurunan penjualan iPhone.
Apple juga memberikan keleluasaan kepada pengembang. Produsen itu memungkinkan pengembang untuk mengatur harga langganan berdasarkan teritori tertentu secara khusus. Jadi harga langganan di Amerika Serikat akan berbeda dengan di Indonesia.
Sementara laman Mashable menuliskan, pengembang bisa memanjakan pelanggan aplikasi yang sudah lama dengan harga yang rendah sehingga bisa memanjakan pelanggan dengan penawaran yang lebih baik.
Dalam kesempatan itu, Apple juga mengumumkan peningkatan fungsi pada App Store, yaitu fitur pencarian. Pada musim gugur nanti, Apple akan mengubah tab Featured pada App Store yang menyaring aplikasi berdasarkan yang sudah diinstal pengguna pada perangkat mereka. Dengan demikian, maka pengguna akan punya kesempatan bisa lebih mengeksplorasi lebih banyak aplikasi yang selama ini belum terlihat.
Apple juga mengenalkan kembali tab Categories pada App Store. Untuk berbagi aplikasi yang barangkali menarik, Apple memungkinkan pengguna menggunakan fitur 3D Touch untuk berbagi aplikasi kepada pengguna lain.
Apple juga mengenalkan iklan dalam pencarian, Search Ads. Fitur baru ini akan memungkinkan pengembang untuk makin mencapai pengguna. Search Ads akan bekerja mirip dengan iklan di pencarian Google. Search Ads akan menampilkan iklan pada halaman teratas hasil pencarian dan akan ditandai dengan ikon iklan.
Apple menegaskan keberadaan iklan di halaman pencarian ini akan relevan dengan pola pencarian yang dilakukan pengguna. Apple menegaskan meski mengenalkan Search Ads, mereka akan mengutamakan standar keamanan dan privasi sehingga pengguna dijamin tidak dilacak dan data pengguna tidak dibagikan ke pengembang.