Pasokan Nigeria Berhenti, Harga Minyak Naik Lagi
- Reuters
VIVA.co.id – Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS) naik selama tiga hari berturut-turut pada perdagangan Rabu atau Kamis WIB dan ditutup tertinggi setelah berhentinya pasokan dari Nigeria.
Dilansir dari CNBC, Kamis 9 Juni 2016, minyak mentah berjangka AS ditutup 87 sen lebih tinggi, atau 1,7 persen di US$51,23 per barel, setelah mencapai US$51,34 tertinggi di awal sesi. Minyak patokan dunia, Brent naik US$1,07, atau 2,1 persen ke level US$52,50 per barel.
Data pemerintah menunjukkan, stok minyak mentah AS jatuh untuk minggu ketiga berturut-turut. Namun stok bensin tumbuh sebesar satu juta barel, yang termasuk diesel dan minyak pemanas, naik 1,8 juta barel.
“Hal ini menunjukkan sentimen bahwa permintaan bensin akan turun," kata Troy Vincent, analis minyak mentah dari New York.
Harga minyak mentah telah naik hampir dua kali lipat sejak mencapai posisi terendah dalam satu dekade pada musim dingin sebelumnya. Gangguan produksi di seluruh dunia yang mengekang kelebihan pasokan dan mendorong penurunan harga yang terjadi dalam dua tahun.
Minyak mencapai harga tertinggi tahun ini setelah Niger Delta Avengers mengatakan telah meledakkan ladang minyak milik Chevron di Nigeria, dan menolak perundingan damai dengan pemerintah.
Naiknya harga minyak juga didukung oleh data yang menunjukkan impor minyak mentah China pada Mei mencapai level tertinggi dalam lebih dari enam tahun.