Konsumen Yakin Harga-harga Turun Pasca Idul Fitri
- Halomoney.
VIVA.co.id – Mulai membaiknya kondisi ekonomi saat ini dan perkiraan turunnya tekanan harga makanan pasca idul fitri membuat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2016 yang disurvei oleh Bank Indonesia (BI) tercatat mengalami kenaikan 3,1 poin menjadi 112,1.
Kenaikan tersebut didorong oleh dua komponen utama pembentuk IKK, yaitu peningkatan pada Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) dan Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini (IKE) yang masing-masing naik sebesar 4,5 menjadi 127,7 dan 1,8 poin menjadi 96,5.
Untuk IEK, optimisme konsumen didorong oleh membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan mendatang, khususnya pada indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja yang naik 5,8 poin menjadi 110,8 dari bulan sebelumnya.
Sementara untuk IKE, kenaikan terjadi pada seluruh indeks pembentuknya dengan kenaikan tertinggi pada indeks penghasilan saat ini yang tercatat naik sebesar 3,9 poin menjadi 114,8 dibandingkan bulan sebelumnya.
Dalam survei IKK tersebut juga dijelaskan, Indeks Ekspektasi Harga (IEH) tiga bulan mendatang turun 2,7 poin menjadi 171,3. melambatnya tekanan kenaikan harga terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau.
Sedangkan, untuk kondisi enam bulan mendatang, tercatat dalam survei konsumen meyakini ada kenaikan jumlah tabungan yang lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Selain itu, posisi pinjaman enam bulan mendatang juga diperkirakan meningkat.
Hasil survei yang publish di BI saat ini, jauh berbeda dengan survei yang disampaikan Danareksa Research Institute sebelumnya, dimana IKK Mei 2016 tercatat turun 1,4 persen menjadi 97,8 karena meningkatnya kekhawatiran konsumen terhadap kenaikan harga dan kelangkaan lapangan pekerjaan.
Damhuri Nasution, Kepala Ekonom Danareksa Research Institute, menyebutkan makin banyak konsumen yang khawatir harga-harga akan naik. Jumlah mereka bertambah dari 69,9 persen menjadi 74,2 persen. Sedangkan jumlah yang khawatir terhadap kelangkaan pekerjaan juga naik, dari 37,2 persen menjadi 38,2 persen