Capai Financial Close, Pengerjaan PLTU Batang Mulai Dikebut
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang berdaya 2x1.000 megawatt (MW) dengan nilai investasi mencapai US$4 miliar atau setara dengan Rp52 triliun akhirnya Financial Close.Â
Megaproyek pembangkit listrik ini mendapat kucuran dana dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan beberapa sindikasi perbankan komersial kepada PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) selaku Badan Usaha.
Dengan tercapainya Financial Close ini maka proyek PLTU ini segera dapat melanjutkan pembangunan untuk mencapai target penyelesaian. Proyek ini diperkirakan akan selesai hingga tiga tahun ke depan
Sudirman Said, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan meski telah mencapai fase ini namun acara seremonial Financial Close PLTU Batang yang seharusnya digelar di kantor Menko Perekonomian hari ini ditunda, karena Presiden Jokowi ingin melihat secara langsung peresmiannya.Â
"PLTU Batang ini kan sedang konstruksi, dikerjakan, tapi upacara (financial close) besok di Istana," kata Sudirman di Kantor Menko Perekonomian, Rabu 8 Juni 2016.
Financial Close PLTU Batang Jawa Tengah juga telah mendapatkan penjaminan pemerintah bersama dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero).
"Kalau teknisnya tetap jalan. Dengan selesainya ini akan menambah pasokan untuk Jawa. Artinya, Jawa yang membutuhkan reserve margin 35 persen bisa terjaga," kata Sudirman.
Sebagai informasi, selain Financial Close PLTU Batang, Penandatanganan Perjanjian lima proyek jalan tol juga ditunda dan akan dilakukan di Istana besok hari, kelima proyek itu  diantaranya Proyek Jalan Tol Samarinda-Balikpapan, Manado-Bitung, Pandaan-Malang, Serpong-Balaraja, sama Terbanggi besar-Kayu Agung.Â