Ralph Lauren Akan Tutup 50 Toko dan PHK Karyawan
- shine
VIVA.co.id – Ralph Lauren Corp (RL.N) akan memangkas sekitar 1.000 pekerja dan menutup 50 toko, sebagai bagian dari rencana sweeping untuk menurunkan biaya dan menghidupkan kembali pertumbuhan penjualan.
Dikutip dari Reuters, Rabu 8 Juni 2016, saham Ralph Lauren mengalami penurunan pada awal perdagangan Selasa waktu setempat, menjadi US$86,32. Sementara itu, pendapatan kuartal pertama turun sebanyak 10,4 persen.
Pekerjaan yang dieliminasi akan mewakili sekitar delapan persen dari seluruh pekerjaan di perusahaan, kata juru bicara Ryan Lally kepada Reuters.
Ralph Lauren, seperti beberapa merek mewah lainnya, telah berjuang di tengah sepinya pembelanjaan pakaian dan aksesoris mewah.Â
Selain itu, perusahaan juga harus menghadapi persaingan dari pengecer seperti H & M (HMb.ST) dan Inditex ini (ITX.MC) Zara. Ralph Lauren mengatakan, pada Selasa, akan mencoba untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk membuat produk baru.
Perusahaan mengangkat Stefan Larsson sebagai chief executive pada akhir tahun lalu, dengan harapan bahwa ia akan meniru keberhasilannya menghidupkan kembali penjualan di Gap Inc (GPS.N) Old Navy.Â
Larsson juga bekerja sama dengan H & M selama sekitar 15 tahun, di mana ia membantu meningkatkan penjualan perusahaan menjadi US$17 miliar dari US$3 miliar dan memperkenalkan kemitraan dengan merek-merek mewah, seperti Versace dan Karl Lagerfeld.
Penjualan perusahaan telah jatuh setiap kuartal di tahun fiskal 2016, yang mengarah ke penurunan penjualan setahun penuh hampir tiga persen.
Perusahaan itu mengatakan mereka mengharapkan untuk merekam biaya restrukturisasi hingga US$400 juta dan biaya terkait pengurangan-persediaan hingga US$150 juta.
Langkah-langkah restrukturisasi diharapkan menghasilkan penghematan tahunan sekitar US$180 juta - US$220 juta. Perusahaan ini memiliki sekitar 493 toko ritel dan mempekerjakan sekitar 26.000 orang. (asp)