Saham Ini Dorong Kenaikan di Bursa Wall Street
- AP Photo/Henny Ray Abrams
VIVA.co.id – Bursa saham Wall Street, Amerika Serikat, mencatat kenaikan terbaik pada penutupan perdagangan Selasa waktu New York, atau Rabu waktu Indonesia.Â
Indeks saham S & P 500 berakhir pada tingkat terbaik sejak Juli, dibantu oleh lompatan besar di saham energi dan kepercayaan investor bahwa tingkat suku bunga yang lebih tinggi tidak akan menggagalkan pertumbuhan ekonomi, demikian dilansir dari Reuters, Rabu 8 Juni 2016.
Dow Jones industrial average berakhir 17,95 poin, atau 0,1 persen menjadi 17.938,28. Sedangkan indeks S & P 500, naik 2,72 poin, atau 0,13 persen ke level  2.112,13, penutupan tertinggi sejak 22 Juli. Nasdaq Composite Index, IXIC naik 6,96 poin, atau 0,14 persen menjadi 4.961,75.
Sementara itu, saham Biotech turun, mengikuti berita mengecewakan dari beberapa perusahaan utama, termasuk Biogen. Nasdaq Biotech Index, NBI turun 2,5Â persen, persentase penurunan harian terbesar sejak 11 Mei.
Saham S & P 500 memberi dorongan terbesar terhadap kenaikan di bursa AS ini.  Saham sektor energi di indeks S & P, SPNY melonjak 2,1 persen, karena harga minyak mencapai level tertinggi dan melemahnya dolar AS. Saham Exxon Mobil (XOM.N) naik 1,5 persen menjadi US$90,71.
Pernyataan Gubernur Bank Sentral AS atau The Fed Janet Yellen, pada Senin lalu, tampaknya mengurangi beberapa kekhawatiran tentang ekonomi. Â
"Cerita besar untuk pasar sekarang adalah, apakah kita semua akan keluar dengan angka yang tertinggi," kata Michael Sheldon, kepala investasi Northstar Wealth Partners di West Hartford,Connecticut.
Saham Navistar International (NAV.N) melonjak 19,6 persen menjadi US$14,54, setelah membukukan kejutan laba kuartal kedua.
Sementara itu, dari sisi negatif indeks S & P 500, ditonjolkan oleh saham sektor kesehatan, SPXHC yang turun 0,7 persen, terseret oleh Biogen (BIIB.O) dan Alexion (ALXN.O). Biogen jatuh 12,8 persen menjadi US$252,86, setelah obat multiple sclerosis yang gagal dalam studi tahap pertengahan.
Sedangkan Alexion turun 10,9 persen menjadi US$138,13, setelah obat yang gagal uji coba. Sementara itu, Valeant (VRX.N) merosot 14,6 persen menjadi $ 24,64, setelah produsen obat tersebut memangkas proyeksi setahun penuh.
Sekitar 6,4 miliar saham diperjualbelikan di bursa AS, di bawah 6,9 miliar rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters. (asp)