Gaji ke-13 dan THR PNS Jadi Andalan Dorong Ekonomi 2016
- Istimewa
VIVA.co.id – Pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016 tetap mempertahankan asumsi pertumbuhan ekonomi nasional di angka 5,3 persen. Meski kondisi eksternal masih menjadi ancaman, optimisme tetap diperlihatkan pemerintah.
Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro menjabarkan sejumlah indikator pengeluaran yang mampu menjadi pendorong untuk merealisasikan proyeksi tersebut, di sisa tiga kuartal ke depan. Apalagi, pada kuartal I-2016 kemarin capaian pertumbuhan masih relatif rendah.
Pada kuartal II-2016, Menkeu Bambang meyakini akan ada peningkatan dari sisi konsumsi masyarakat karena adanya bulan Ramadan. Sementara dari sisi konsumsi pemerintah dan investasi, diklaim akan semakin lebih baik dibandingkan kuartal I-2016.
"Eskpor dan impor pun diperkirakan sedikit mengalami perbaikan meskipun belum optimal," kata Bambang dalam rapat kerja bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Senin 6 Juni 2016.
Sementara pada kuartal III-2016, Bambang optimistis perayaan hari raya Idul Fitri akan semakin mendorong kinerja konsumsi rumah tangga yang memang menjadi salah satu penyangga terkuat dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
"Pencairan gaji ke-13 dan adanya THR (Tunjangan Hari Raya) bagi PNS (Pegawai Negeri Sipil) juga diharapkan bisa mendorong (konsumsi rumah tangga)," ujarnya menambahkan.
Untuk kuartal IV-2016, kinerja ekspor dan impor nasional diharapkan bisa jauh tumbuh lebih baik. Apalagi, ditambah dengan tingkat konsumsi pemerintah dan investasi yang diperkirakan akan kembali mendorong pertumbuhan pada kuartal IV seperti tahun sebelumnya.
(mus)