Ilmuwan Punya Cara Sembunyikan Bumi dari Alien
- AP Photo/NASA
VIVA.co.id – Dua orang ilmuwan mengklaim telah mendapatkan cara untuk bisa menyembunyikan Bumi dari alien. Hanya dengan perangkat laser, maka alien dipastikan tidak akan bisa menemukan peradaban manusia.
Mereka adalah ahli astronomi dari Columbia University. Temuan laser mereka ini telah dipublikasikan akhir Maret lalu di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.
Dilansir melalui Earthsky, Senin, 6 Juni 2016, menyembunyikan Bumi dari alien merupakan salah satu cara untuk bisa menyelamatkan peradaban manusia dari invasi makhluk asing di planet lain. Asumsi mereka, jika manusia tengah mencari peradaban lain di alam semesta, kemungkinan besar alien juga melakukan hal yang sama.
"Bumi akan bisa ditemukan dengan metode transit atau perpindahan. Oleh karena itu, transit Bumi bisa dikendalikan dengan emisi laser. Caranya, cahaya laser diarahkan ke lokasi bintang yang diduga menjadi tempat peradaban alien, dengan asumsi bahwa kita mengetahui tempat tinggal mereka," ujar Prof. David Kipping.
Dia menjelaskan, ketika proses transit berlangsung, laser akan diaktifkan untuk mengompensasi lubang di dalam cahaya.
"Memancarkan cahaya laser secara terus-menerus selama lebih dari 10 jam, sekali dalam setahun, akan cukup menghilangkan sinyal transit, atau setidaknya menghilangkan cahaya yang terlihat. Energi yang dibutuhkan hampir sebanding dengan yang dikumpulkan oleh stasiun luar angkasa dalam setahun," ujar Kipping yang mengerjakan penelitian ini bersama muridnya yang baru lulus, Alex Teachey.
Namun begitu, selubung yang berhubungan dengan nada atau suara, yang efektif bekerja pada semua jenis panjang gelombang, dianggap lebih menantang. Selubung itu membutuhkan jajaran laser suara yang luas, dengan total energi sekitar 250 megawatt.
Istilah transit dalam astronomi terjadi ketika salah satu benda angkasa tampak bergerak di depan benda angkasa lain, menyembunyikan sebagian kecil dari benda angkasa itu.
Transit juga merupakan cara yang sama yang dilakukan Kepler, atau proyek astronomi lainnya, dalam menemukan 2.000 planet yang berada di orbit jauh Matahari. Sejauh ini diketahui, dari 2.000 planet, sekitar sepersepuluhnya diketahui memiliki ukuran sama dengan Matahari.