Ini Cara Menteri Pertanian untuk Turunkan Harga Pangan
VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan semua menteri terkait untuk berupaya menurunkan harga daging sapi menjadi di bawah Rp80 ribu per kilogram. Harga kebutuhan pokok lain juga harus ditekan jelang Ramadan. Â
Menteri Pertanian Amran Sulaiman pun mengaku tengah berusaha melaksanakan perintah Presiden tersebut. Dia mengunjungi beberapa perusahaan industri pangan untuk mengajukan kerja sama dalam menstabilkan harga pangan di pasar agar tidak terus melonjak dan semakin mempersulit masyarakat di bulan Ramadan.
"Ini dua minggu terakhir kami kunjungi beberapa perusahaan. Termasuk perusahaan Bimoli, Filma, Carocopa, kemudian Artha Graha. Kami minta berpartisipasi operasi pasar murah besar-besaran. Karena harga sebelum Ramadan naik," ucap Amran saat mengahadiri pengadaan pasar murah di depan pasar Benhil, Jakarta pada Minggu, 5 Juni 2016.
Amran yakin mampu menstatabilkan harga pangan sesuai perintah atasannya, dengan melihat pada dasarnya stok pangan Indonesia tercukupi secara jumlah. Bahkan, melihat produksi minyak goreng, industri ternak ayam, misalnya, Indonesia adalah negara yang mengekspor kebutuhan untuk negara lain.
"Padahal kita produsen terbesar dunia, ayam kita ekspor ke Myanmar, day old chick (DOC) kita ekspor. Tapi harganya juga naik. Stok kita dua kali lipat. Stok minyak goreng kita empat kali lipat. Stok kita menghadapi Ramadan 1,6 juta ton. Kebutuhan kita 400 ribu ton," katanya.
Meski demikian, yang diherankan Amran, Indonesia tetap mengalami kenaikan harga pangan di pasar, di saat harga kebutuhan pokok seperti minyak, dan daging ayam mengalami stok yang mencukupi. "Harga tetap naik. Sehingga, kami koordinasi ternyata dengan sukarela semua teman-teman turun ke operasi pasar besar-besaran," ujarnya kepada wartawan.
Harga TurunÂ
Berkat kerja tim banyak pihak, menurut pantauannya, minyak goreng seluruh Indonesia turun 5,5 persen. Bawang, daging ayam dan daging sapi pun mengalami penurunan harga yang cukup membahagiakan buatnya.Â
Timnya melakukan operasi pasar untuk menstimuli penurunan sejumlah harga kebutuhan pokok. Seperti harga bawang yang di pasarnya Rp40 ribu per kilogram menjadi Rp25 ribu per kilogram.Â
Harga daging ayam di pasaran Rp35 ribu per kilogram menjadi Rp25 ribu per kilogram. Harga daging sapi yang di pasaran Rp120 ribu per kilogram menjadi Rp75 ribu per kilogram. Harga cabai di pasaran Rp28 ribu per kilogram menjadi Rp18 ribu per kilogram.
"Artinya apa? Bisa dan kami langsung tanya, apa ini bapak untung? Kalau enggak untung ini berarti resistence, enggak bisa berlanjut terus-menerus. Kami tanya, untung Rp5.000. Itu sudah bagus, untung Rp5.000 per kilogram," ungkapnya.
Meski, dia tahu penurunan harga tersebut belum terjadi merata di seluruh Indonesia, menurut dia ini sudah menjadi usaha yang baik. "Memang tidak sekaligus turun. Tapi, operasi pasar ini kita lakukan sampai H+6. Minimal sampai Desember untuk daging," kata Amran.
(ren)
Â