Curhat Bos Microsoft: Banyak yang Stres Kerja di Sini
- REUTERS/Mike Segar/Files
VIVA.co.id – Salah satu petinggi Microsoft mengungkapkan curahan hatinya dalam menghadapi tekanan dan tuntutan dari perusahaan.
Independent Chairman Microsoft, John Thompson mengungkapkan dia mengalami tekanan mendongkrak performa layanan komputasi awan perusahaan. Thompson mengatakan, dia ditarget Microsoft untuk membuat penjualan layanan komputasi awan bisa melampaui penjualan bisnis software tradisional. Akibat tingginya target tersebut, dia mengaku banyak yang stres di perusahaan.
"Anda bisa membayangkan kembali beberapa hal saat Anda sedang stres. Itu jauh lebih mudah melakukannya saat Anda sedang stres. Sebab Anda merasa terdorong untuk melakukan sesuatu. Saya melihat banyak tekanan atau stres di Microsoft," kata dia dikutip dari Business Insider, Sabtu 4 Juni 2016.
Thompson mengatakan dia diminta Chief Executive Officer (CEO) Microsoft, Satya Nadella, untuk bisa memoles kontribusi layanan komputasi awan.
CEO Microsoft itu mengatakan, secara total komputasi awan bisa menghasilkan pendapatan setidaknya US$20 miliar pada 2018. Maka dengan potensi itu, bisnis komputasi awan menggiurkan bagi perusahaan besutan Bill Gates tersebut.
Meski potensial, tapi prediksi pendapatan US$20 miliar itu masih kecil dibandingkan dengan total pendapatan Microsoft. Diketahui sepanjang laporan tahun fiskal 2015, Microsoft mampu meraup pendapatan hampir US$94 miliar.
Nah, tapi untuk mendongkrak penjualan layanan komputasi awan tidak mudah begitu saja. Tantangannya, salah satunya yaitu dikhawatiran bisnis software tradisional Microsoft akan menyusut lebih cepat dibandingkan pertumbuhan layanan komputasi awan.
Thompson mengaku dia khawatir atas hal tersebut. Dia tak ingin Microsoft mengalami nasib buruk seperti IBM yang mana pernah mengalami penyusutan pendapatan dalam 16 kuartal atau empat tahun.
Selain itu, tantangan lain untuk menumbuhkan komputasi awan yaitu mensyaratkan perubahan perusahaan. Memang Microsoft telah melakukan perubahan internal sejak Nadella mengambil alih kursi nomor satu Microsoft beberapa tahun lalu.
Misalnya Microsoft sudah menyesuaikan ekosistem mitra komputasi awan, yang kebanyakan fokus pada software tradisional, mulai dari Windows sampai layanan database SQL Server.
Juru bicara Microsoft, Frank Shaw menyebutkan untuk mendongkrak layanan komputasi awan dan memperluas portofolio perusahaan, Microsoft terpaksa harus mencari cara.
"Kami melakukan ini secara berkala pada semua area bisnis kami. Kami senang dengan respons konsumen dan bangga dengan upaya para pemimpin penjualan dan tim kami di seluruh dunia," kata dia.