Demi Peneliti Muda, Para Senior Diminta 'Turun Gunung'

Ilustrasi Penelitian Ilmiah
Sumber :
  • microprolabs.de

VIVA.co.id – Peneliti senior Indonesia Academy of Sciences, Bambang Hidayat, menilai banyak peneliti muda di Indonesia saat ini membutuhkan bimbingan intensif. Dia berharap peneliti bisa dibina agar bisa berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Indonesia 'Miskin' Peneliti, Ini Sebabnya

Menurutnya, para senior peneliti muda yang berada di institusi pendidikan di tingkat bawah hingga guru besar, harus turun tangan agar penelitian yang dijalankan, tidak blunder bagi kemajuan negara. Momen terdekat penelitian itu, salah satunya yaitu fenomena Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016. Fenomena langka itu menjadi pendorong memajukan ilmu pengetahuan bagi kualitas pendidikan.

"Ilmuwan muda ini harus dibina. Seniornya hingga guru besar harus turun tangan dan perlu semacam pembinaan. Itu salah satu kunci mendorong orang untuk maju," ujar Bambang dalam International Symposium on Sun, Eart and Life (ISSEL) di Aula Timur Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Ganesha, Bandung Jawa Barat, Jumat 3 Juni 2016.

Keunikan NU Bikin Peneliti Kanada Dua Kali ke Indonesia

Tidak hanya GMT saja. Menurutnya, segala fenomena baik itu alam dan lingkungan yang tengah terjadi, para ilmuwan harus bisa memecahkan masalah di dalamnya. Dia menambahkan, banyak lulusan lulusan luar Negeri harus mampu memajukan segala potensi yang terjadi di Indonesia, bukan membuat produk yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia.

"Harus banyak diarahkan memecahkan masalah. Berkontribusi, yang menjadi perhatian adalah para senior (peneliti) kurang memperhatikan aspek power generasi muda. Contohnya, banyak Phd (jebolan doktor), saat pulang (dari luar negeri) harus memajukan dan membantu yang ada," terangnya.

Ilmuwan RI Temukan Cara Kendalikan Stres dan Cemas

Bambang mengatakan, jumlah peneliti di Indonesia terus bertambah. Namun, menurutnya, percuma apabila tidak mampu berkontribusi bagi kemajuan Indonesia. Dia mencontohkan, produk energi saat ini ada beberapa bentuk inovasi, namun harus didorong untuk penyesuaian.

"Man power ditambah oke. Tapi kalau banyak buat apa jika tidak disertai kemampuan meneliti. Sudah ada yang memikirkan energi terbarukan, itu sudah baik. Tapi itu harus didorong dengan penelitian," katanya.

Dia mengatakan, penekanan kepada peneliti itu, harus memprioritaskan kepentingan dan kebutuhan dasar masyarakat. "Kewajiban kita adalah memerhatikan masyarakat. Yang bagaimana? yaitu masyarakat yang ber-knowledge base dasar untuk memajukan ekonomi," kata dia.

(ren)

Merck bekerja sama dengan Indonesia International Institut for Life Science (i3)

Kolaborasi Penelitian Ini Sediakan Penghargaan Rp30 Juta

Kolaborasi itu untuk apresiasi karya peneliti.

img_title
VIVA.co.id
14 Juni 2016