FOTO: Terungkap, 'Kota Kuno' yang Hilang di Bawah Laut
- www.livescience.com/University of Athens
VIVA.co.id – Peneliti mengungkapkan temuan baru tentang mitos kota hilang di bawah laut. Peneliti menemukan kota kuno hilang yang dimaksud selama ini terjadi karena fenomena geologi yang terjadi pada lima juta tahun lalu.
Kesimpulan ini disampaikan setelah peneliti menganalisa sisa 'reruntuhan kota hilang’ di bawah laut Pulau Zakynthos, Yunani.
Dikutip dari Live Science, Jumat, 3 Juni 2016, sebelumnya ahli arkeologi dan Ephorate of Underwater Antiquities of Greece, sebuah departemen Kementerian Kebudayaan Yunani telah menguji situs yang dianggap sebagai kota kuno itu. Pada situs ‘kota kuno’ terdapat beberapa struktur aneh berbentuk donat dan cakram. Namun mereka tak menemukan bukti situs itu adalah sisa dari peradaban kuno.
Kemudian, kementerian itu menggandeng peneliti dari University of East Anglia (UEA), Inggris dan University of Athens, Yunani untuk menyelidiki struktur aneh tersebut. Â
"Situs itu ditemukan pada penyelam dan pertama kali diduga adalah pelabuhan dari kota kuno, yang hilang ke laut," kata pemimpin studi, Julian Andrews, profesor School of Environmental Sciences UEA.
Struktur yang ditemukan yaitu basis kolam melingkar dan lantai yang beraspal. Tapi struktur itu tidak ditemukan tanda kehidupan.
Peneliti kemudian menganalisa reruntuhan berbentuk donat dan cakram di bawah laut tersebut dengan menggunakan analisis kimia, teknik sinar X dan mikroskopik.
Peneliti mempelajari isi mineral pembentukan reruntuhan di bawah laut itu. Analisis peneliti menunjukkan ‘reruntuhan kota hilang’ itu tampak sisa yang memfosil dari sistem saluran alami yang terkubur di dasar laut tersebut. Dari titik ini, peneliti menemukan metana dan hidrokarbon lainnya lepas dari dasar laut dan menuju air di atasnya.
Mikroba di sedimen itu kemungkinan menggunakan karbon dalam metana itu sebagai bahan bakar. Kondisi ini membentuk semen alami di sekitar struktur kota hilang.
Julian Andrews mengatakan, timnya menemukan distribusi linear dari bentuk seperti donat itu kemungkinan hasil dari patahan bawah permukaan yang belum sempurna. Andrew menuturkan, patahan itu belum sepenuhnya memecah permukaan dasar laut. Patahan itu memungkinkan gas, terutama metana, lepas dari kedalaman.
Dia mengatakan, meski fenomena reruntuhan itu bukan bagian dari ide kolam kuno bawah air, tapi temuan itu tergolong langka dari sisi geologi.