Menristek: Ada Mahasiswa Penerima Bidik Misi Punya Mobil
- VIVA.co.id/Januar Adi Sagita
VIVA.co.id – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), Mohamad Nasir mengeluarkan peringatan keras bagi para mahasiswa Bidik Misi yang terbukti melakukan penipuan. Nasir menegaskan, dia tidak segan-segan untuk meminta pihak kampus untuk mengeluarkan mahasiswa tersebut.
Bentuk penipuan yang dimaksud adalah dengan memalsukan data atau identitas diri khususnya terkait dengan kemampuan ekonomi orang tua.
“Kadang ada orang tua atau pun mahasiswanya yang sengaja memalsukan biar dapat beasiswa, padahal rumahnya besar, dan punya mobil banyak,” kata Nasir seusai melakukan diskusi dengan calon mahasiswa Bidik Misi di Rektorat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Rabu 1 Juni 2016.
Menurutnya, hal semacam itu bisa merugikan negara dan mahasiswa lainnya. Alasannya, mahasiswa yang seharusnya benar-benar berhak, justru tidak mendapatkannya karena adanya modus penipuan semacam itu.
“Sebenarnya sudah ada modus semacam itu di beberapa kampus, makanya nanti saya akan minta masing-masing rektor untuk kembali melakukan pendataan secara akurat,” ujar Nasir.
Sementara itu, pada tahun ini pemerintah akan memberikan beasiswa Bidik Misi kepada 286.951 mahasiswa. Untuk mendanai beasiswa tersebut, pemerintah harus mengeluarkan anggaran sebesar Rp 2,9 triliun.
“Walaupun ada yang menganggap menurun, tapi sebenarnya jumlahnya tidak turun, karena jumlah kampus negeri yang harus kita danai juga semakin banyak, makanya kami menyebutnya pemerataan,” jelas Nasir.
Sebelum melakukan diskusi dengan peserta Bidik Misi, Nasir juga meninjau proses pelaksanaan SBMPTN di beberapa kampus. Di antaranya Universitas Negeri Surabaya (Unesa), dan ITS.