BI: Inflasi Mei 0,24% Tak Jauh dari Ekspektasi

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo (tengah).
Sumber :
  • Chandra GA/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, akhir Mei 2016, terjadi inflasi sebesar 0,24 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 123,48. Pada bulan ini tercatat 67 kota mengalami inflasi dan 15 kota mengalami deflasi.

Agustus 2022 Indonesia Deflasi, Tapi Ada Komoditas Penyumbang Inflasi

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menilai, inflasi saat ini cukup terjaga dalam menyambut bulan puasa.

"Jadi, sebetulnya tidak terlalu jauh dengan apa yang di survei BI. Di minggu keempat masih 0,19 persen (survei BI) terus ini 0,24 persen. Yoy (secara tahunan) 3,3 persen, sedangkan bulan lalu 3,6 persen, jadi ini menunjukkan bahwa perkembangan inflasi cukup terjaga hingga akhir Mei," kata Agus saat ditemui di Hotel Kempinski Jakarta, Rabu 1 Juni 2016.

Memotret Lonjakan Harga di Hari Raya Idul Fitri

Agus menyatakan, BI dan pemerintah akan mengantisipasi inflasi jelang memasuki bulan puasa, yang hanya tinggal menghitung hari, hingga Idul Fitri tiba. Namun, yang perlu diwaspadai adalah harga pangan yang bergejolak.

"Saya mengikuti bahwa pemerintah sudah berkoordinasi dan mengajak pemerintah daerah mengendalikan harga pangan yang bergejolak. Dan, pada bulan puasa ini harga-harga terkendali. Jadi, saya sambut baik," tuturnya.

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Agus menyebut, saat ini tantangan pemerintah terkait dengan penyebaran kebutuhan pangan di setiap daerah. Sebab, jumlah pangan yang cukup jika tidak tersebar ke daerah pelosok akan menimbulkan inflasi.

"Kita masih mengamati kadang inflasi bisa di atas dua digit untuk komoditas tertentu di daerah tertentu. Jadi, tentu tantangan kita bagaimana pangan tersedia dalam jumlah cukup, distribusi dilakukan dengan baik, dan harga yang terjangkau. Ini yang perlu diantisipasi," ujarnya.

Di samping itu, Agus Marto menambahkan, hal lain yang perlu diantisipasi pada semester kedua adalah risiko terjadi La nina, yaitu periode basah yang bisa membuat tanaman pangan, seperti hortikultura gagal panen dan mengakibatkan tekanan harga.

"Secara umum kita masih dengan target pemerintah, yaitu inflasi di akhir tahun 2016 ada di empat plus minus satu persen," ujarnya. (asp)

Gambar tersebut menunjukkan tanda panah yang mengarah ke atas, menggambarkan bahwa terjadi inflasi

Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Tulisan ini berisi tentang pentingnya mengetahui lebih dalam tentang inflasi di era global ini.

img_title
VIVA.co.id
18 Juni 2024