MUI Yakin Awal Ramadan Tahun Ini Serentak
- REUTERS
VIVA.co.id – Majelis Ulama Indonesia (MUI) yakin tidak akan terjadi perbedaan dalam penetapan awal Ramadan pada tahun ini. Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin mengatakan, hal itu disebabkan karena kecenderungan posisi hilal pada periode ini yang cukup tinggi.
"Tahun ini kira-kira serempak, walaupun metodenya belum satu, tapi posisi hilalnya tidak menunjukkan perbedaan," ujar Ma'ruf di Balai Sudirman, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2016.
Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, memang kerap berbeda dengan pemerintah dalam menetapkan awal Ramadan. Hal itu tidak lepas dari perbedaan metode.
Muhammadiyah menggunakan metode hisab atau perhitungan secara matematis. Sementara pemerintah, selain menggunakan metode hisab, juga menggunakan rukyat atau pengamatan langsung untuk melihat bulan.
Awal Ramadan ditetapkan dalam sidang isbat, setelah posisi hilal atau ketinggian bulan telah di atas dua derajat. Pemerintah rencananya akan menggelar sidang isbat pada Minggu, 5 Juni 2016.
"Tapi pada masa sekarang posisi hilal di atas 2 derajat, hampir pasti sama puasa tahun ini atau serempak," ujar Ma'ruf.
Kalaupun terjadi perbedaan, menurut Ma'ruf, masyarakat Indonesia sudah dewasa dalam melihat perbedaan itu. "Masyarakat kita sudah legawa dan dewasa," ujar Ma'ruf.