Mayoritas Pencairkan JHT Dilakukan Pekerja yang Alami PHK

Peresmian operasional BPJS Ketenagakerjaan
Sumber :
  • Kementerian Sekretariat Negara

VIVA.co.id – Selama kuartal I-2016, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mencatat bahwa ada sekitar Rp50-Rp55 triliun dana Jaminan Hari Tua (JHT) yang sudah dicairkan oleh para peserta. Pencairan JHT sebagian besar dilakukan oleh para pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja.

Menkes Budi Sebut Pemeriksaan Kesehatan Gratis Tak Perlu Pakai BPJS, Tapi…

“Tren pencairan JHT yang dilakukan pekerja (karena) pasca perubahan regulasi, dan didukung pula oleh tren pemutusan hubungan kerja yang meningkat tajam,” kata Direktur Perluasan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, E. Ilyas Lubis dalam sebuah diskusi di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa 31 Mei 2016.

Ilyas mengungkapkan, perubahan regulasi tersebut ialah transformasi dari Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2015 yang berlaku pada 1 Juli 2015 tentang Penyelenggaraan Program JHT yang memungkinkan pekerja untuk mencairkan dana JHT yang dimiliki, tanpa melihat masa kepesertaan peserta.

Heboh! Akun Ini Bongkar Alasan Mengapa Stok Obat Sering Kosong Ketika Berobat Pakai BPJS di Rumah Sakit

Selain itu, terbitnya Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2015 tentang perubahan atas PP No 46 Tahun 2015, dengan turunannya melalui Peraturan Kementerian Ketenagakerjaan No 19 Tahun 2015 merupakan faktor utama meningkatnya permintaan klaim JHT di hampir seluruh kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan.

“Fakta yang ada saat ini, sebanyak lima persen dari para pekerja yang mengundurkan diri dan melakukan pencairan JHT, justru kembali bekerja. Dari 42.041 peserta yang bekerja kembali setelah mencairkan JHT, sebanyak 6.003 kembali bekerja di perusahaan yang sama, sementara sisanya di perusahaan lain,” tutur dia.

Ironi! Pegawai BPJS Kesehatan Ngaku Dapat Fasilitas Asuransi Swasta: Demi Pelayanan Cepat

Menurut dia, Indonesia saat ini sedang menikmati bonus demografi, dimana mayoritas penduduknya merupakan masyarakat dengan usia produktif. Namun pada tahun 2050 mendatang, penduduk dengan usia lebih dari 65 tahun diprediksi akan meningkat mencapai 338,6 persen.

Dengan tidak adanya persiapan hari tua, lanjut Ilyas, bukan tidak mungkin bonus demografi yang saat ini sedang dinikmati bisa menjadi bencana di masa yang akan datang.

“Tabungan itu sangat berguna bagi mereka di masa pensiun. Hari tua yang sejahtera harus dipersiapkan dengan matang,” tegas Ilyas.

Ilustrasi zodiak

Terpopuler: Ramalan Zodiak, 5 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Round-up dari kanal Lifestyle pada Kamis, 23 Januari 2025. Salah satunya tentang ramalan zodiak pada hari itu.

img_title
VIVA.co.id
24 Januari 2025