Proyek Balon Internet Google Terancam 'Ngaret'
- VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id – Chief Executive Officer (CEO) dan Presiden Direktur Indosat Ooredoo, Alexander Rusli, mengungkapkan nasib project loon atau balon internet Google di Indonesia. Dia mengatakan, apabila regulasi belum melenggangkan balon internet mengangkasa di Indonesia maka dikhawatirkan akan “ngaret”.
Seperti diketahui, project loon, yang merupakan inovasi Google untuk menyebarkan akses internet melalui balon ini, diminati ketiga operator RI, yaitu Telkomsel, Indosat Ooredoo, dan XL Axiata. Sesuai kesepakatan, project loon akan diuji teknologinya pada tahun ini.
"Kalau izin tidak keluar, kemungkinan proyek ini akan tertunda karena di negara lain sudah jalan. Mereka spend miliaran dolar jadi tidak mungkin batal," ujar pria yang disapa Alex ini di Kantor Indosat Ooredoo, Jakarta, Senin, 30 Mei 2016.
Mengenai perkembangan terbaru soal balon internet ini, Alex menyampaikan, persiapan teknis sudah dilakukannya. Namun, tahap selanjutnya, balon kepunyaan Google tersebut belum mendapatkan izin terbang untuk mengangkasa di langit Indonesia.
"Kan ada peralatan yang harus di-set-up di tempat kami, itu selesai. Pokoknya hubungan antara balon dan tempat kami sudah tersambung. Tinggal balonnya saja belum masuk sini, karena belum ada izin," ungkap dia.
Ketika project loon sudah resmi terbang, Indosat Ooredoo, dikatakan Alex, akan menggunakannya untuk membantu menyebarkan akses internet layanan 4G LTE yang sedang digarap oleh Indosat Ooredoo di kawasan rural atau daerah-daerah terpencil.
"Cocoknya untuk rural. Tidak bisa digunakan untuk daerah padat. Memang itu solusi untuk intensitas yang rendah. Seperti timur, tengah, barat, yang rural, bukan kota atau padat," kata dia.