Kisah Tukang Sapu, Sukses Kembangkan Bisnis Periklanan
- Nuvola/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Pernah tinggal di Jerman, memungut sampah, menyapu salju dan menjadi pekerja kasar, telah dialami oleh Adji Watono, yang saat ini sukses menjadi pengusaha bidang periklanan. Ketabahan dan giatnya selama 35 tahun ini telah berbuah manis mencapai titik kesuksesan.
Dia pun menuangkan kisahnya dalam bukunya yang berjudul 'Kisah Sukses Tukang Foto menjadi Bos Advertising' yang ditulis oleh Agung Adiprasetio.
"Jangan melihat hari ini yang sepertinya glamour, tapi perjuangan miskin ke kaya, itu yang luar biasa menurut saya. Saya motret naik vespa hujan-hujanan, benar-benar tidak ada modal. Tanpa modal bisa jadi kaya, itu yang luar biasa," kata Adji saat peluncuran bukunya di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat, 27 Mei 2016.
Ya, dia mengaku memang pernah tinggal di Belgia dan Jerman. Bahkan mengalami hidup yang pahit tanpa memendam rasa malu.
"Untuk anak muda pasti malu lah memungut sampah, nyapu jalan, saya nggak mungkin malu. Kalau nggak ngumpulin sampah dan nggak nyapu salju, saya nggak mungkin kaya. simpel saja," ungkap Founder dan CEO Dwi Sapta Group ini.
Lantas apa yang mendorong motivasinya untuk menjadi sukses?
"Saya ingin kaya, sukses, dan pulang kampung tidak dalam keadaan kere. Untuk jadi kaya, harus punya teman yang baik, kaya dan sukses," jelas pria yang mengenakan kemeja batik putih bermotif ini.
Banyak orang yang berpengaruh dalam kehidupannya. Dukungan sang orang tua, nenek, istri dan anak-anaknya tak luput dari titik puncaknya saat ini.
Sang penulis buku yang terinspirasi dari kisah Adji pun banyak mendapat pelajaran. Antara lain, pemikiran yang sederhana dalam menyikapi sesuatu hal dan kesuksesan harus diraih dengan perjuangan.
"Ada dua pelajaran hidup yang saya raih dari beliau. Pertama, Pak Adji ini sukses karena dia berpikir sederhana, berhati mulia. Kedua, memulai sesuatu itu tidak mudah, tidak banyak orang yang punya masa lalu sulit tapi bisa melewati. Itu berkesan buat saya," ungkap Agung Adiprasetio.