RI Mau Jadi Kiblat Fesyen Muslim Dunia, Itang Yunasz Galau
- VIVA.co.id/ Putri Firdaus
VIVA.co.id – Tren busana muslim saat ini telah berkembang cukup pesat. Tidak hanya di Tanah Air, bahkan desainer dunia juga melirik fesyen ini. Jika di dalam negeri ada nama Itang Yunasz dan Dian Pelangi, di luar negeri akan muncul nama desainer yang mendadak meluncurkan koleksi busana muslim, seperti Oscar de la Renta dan Dolce & Gabbana.
Berdasarkan data The State of the Global Islamic Economy Report 2015/2016, pendapatan penjualan pakaian syar'i mendekati US$230 miliar atau mencapai Rp3.059 triliun. Diperkirakan pendapatan fesyen muslim ini akan berkembang hingga US$327 miliar atau sekitar Rp4.350 triliun (kurs saat ini) pada tahun 2020.
Melihat peluang yang menjanjikan tersebut, sejumlah kalangan industri fesyen dunia memberi perhatian pada pakain muslim. Namun hal ini tidak membuat desainer kenamaan Itang Yunasz berbangga hati begitu saja.
Dia justru mengaku galau dengan ambisi Indonesia menjadi kiblat fesyen muslim dunia pada tahun 2020, tapi Sumber Daya Manusia (SDM) serta peran pemerintah masih kurang. Baca juga:
"Untuk Indonesia menjadi pusat fesyen muslim saya melihatnya ini antara optimis dan pesimis tampaknya. Sebab kurang banyak yang support dan pemerintah juga kurang aware, jadi saya jujur-jujuran saja," kata Itang saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Jumat, 27 Mei 2016.
Dia menambahkan bahwa para desainer yang ingin bergelut di dunia fesyen sebaiknya banyak belajar dan menggali ilmu tentang fesyen sebanyak mungkin. Ini agar rancangannya menghasilkan karya yang indah, tidak hanya komersil.
"Buat desainer muda saya sarankan agar mereka mau bersekolah fesyen, sehingga koleksi yang dibuat menjadi suatu koleksi yang indah dan berada di garis rancangan yang indah," kata dia.
(ren)