Kemenhub Belum Tahu Soal Proyek Kereta Jakarta-Surabaya
- Antara/ Prasetyo Utomo
VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo telah bertolak ke Jepang untuk bertemu dengan Perdana Menteri, Shinzo Abe, dalam rangka menghadiri Konferensi TIngkat Tinggi (KTT) G-7. Salah satu agenda Presiden adalah menindaklanjuti minat Jepang untuk membangun kereta dengan kategori sedang rute Jakarta-Surabaya.
Menanggapi hal ini, Direktur Jenderal Perkeretaapian dari Kementerian Perhubungan, Prasetyo Boeditjahjono, mengaku tidak tahu menahu mengenai keinginan pemerintah Jepang untuk membangun infrastruktur transportasi itu.
“(Kereta) Jakarta-Surabaya belum ada perintah. Saya tidak mengerti. Saya tidak diajak bicara waktu itu,” tegas Prasetyo saat ditemui di Kompleks Kementerian Perhubungan Jakarta, Jumat 27 Mei 2016.
Bahkan, Prasetyo mengakui bahwa selama ini belum ada arahan khusus dari Presiden Joko Widodo maupun Menteri Perhubungan untuk merevitalisasi jalur kereta api untuk rute Jakarta-Surabaya. Menurut dia, saat ini pemerintah lebih fokus pada pembangunan infrastruktur di Indonesia bagian Timur.
“Saya harus ngomong apa? Sekarang prioritasnya (pembangunan infrastruktur) itu yang jelas di luar Jawa,” kata dia.
Meski begitu, keinginan Jepang untuk membangun kereta sedang rute Jakarta-Surabaya ini bisa segera diketahui pasca kepulangan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut ke Indonesia. “Sampai sekarang Pak Presiden masih di Jepang,” tegasnya.
Sebelumnya Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, Indonesia yang memilih Jepang untuk membangun kereta kecepatan sedang Jakarta-Surabaya. Kereta Jakarta-Surabaya, yang hanya 100 kilometer per jam akan ditingkatkan menjadi 150 kilometer per jam.
Dengan peningkatan kecepatan kereta Jakarta-Surabaya maka waktu tempuh Jakarta ke Surabaya diharapkan akan semakin cepat menjadi lima jam.
(ren)