Jelang Arus Mudik, Ruas Tol Bawen-Salatiga Dikebut
VIVA.co.id – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono meninjau langsung pengerjaan tol Semarang-Solo seksi III Bawen-Salatiga yang disiapkan untuk menyambut arus mudik Lebaran 2016.
Dalam tinjauan itu, Basuki melihat langsung sejumlah konstruksi yang kini masih terus dikerjakan. Ia memulai pengecekan di Dusun Mengkelang, Desa Asinan, Bawen, Kabupaten Semarang. Di kawasan itu masih terjadi pengerukan tanah di sejumlah ruas serta pembangunan dua jembatan utama.
Masing-masing, jembatan Tuntang sepanjang 370 meter dengan tinggi 56 meter dan jembatan Senjoyo sepanjang 160 meter tinggi 30 meter. Kedua jembatan itu kini terus dikebut pengerjaannya untuk bisa dilalui para pemudik nanti.
Basuki memastikan, tol seksi III sepanjang 17 kilometer itu siap dipergunakan untuk jalur alternatif para pemudik pada H-7 Lebaran nanti. Meskipun saat ini pengerjaannya baru mencapai 35 persen.
"Salah satunya fokus kami (untuk arus mudik) adalah di sini (tol Bawen-Salatiga), karena ini jalur ke Solo dan Jogja untuk mengurai kemacetan di pintu tol Bawen," kata Basuki di sela peninjauan jembatan tol Tuntang, Salatiga, Jawa Tengah, Jumat, 27 Mei 2016.
Terkait konstruksi jembatan yang masih dalam pengerukan, Basuki mengaku tak memaksakan agar jembatan Tuntang setinggi 56 meter itu bisa digunakan. Kementerian PU dan PR menyiapkan opsi alternatif lain, yakni dengan membuat jalur masuk baru tak melewati jembatan terpanjang di tol seksi III itu.Â
"Kalau tak lewati jembatan itu, maka bisa lewat jalur baru yang diperlebar. Saya sudah telepon menteri BUMN minta izin tanah PTPN IX digunakan, sudah diizinkan," kata Basuki didampingi Direktur Trans Marga, Djajat Sudradjat.Â
Jalur alternatif tersebut akan disambungkan dengan jalan nasional Semarang-Solo. Dengan demikian, jalan tol yang masih dalam proses pengerjaan masih akan bisa dipergunakan hingga Salatiga.
"Jembatan diupayakan terus, kalau bisa, ini bisa terus ke Salatiga, keluarnya di Suruh, Karanggede jadi tidak lewat Kota Salatiga, sehingga bisa mengurai kemacetan di Salatiga," tutur dia.
Sementara itu, Direktur Teknik dan Operasi Trans Marga Jateng, Arie Rianto manambahkan, khusus arus mudik nanti, jalan yang kini berupa tanah itu akan dilapisi beton ringan atau Wet Lean Concrete (WLC). Tujuannya agar menghindari debu, kuat, dan tak licin ketika hujan turun.
"Tapi, ruas Tol Bawen-Salatiga saat mudik nanti akan digunakan satu jalur saja," kata dia.Â
Selain itu, ruas seksi III ini selama mudik hanya bisa dilalui mobil golongan I non bus dan gratis. "Buat mobil golongan I dan free, bagian dari layanan kami saja untuk pengguna jalan," katanya.Â
Menurut rencana, jalur itu akan digunakan pertama pada 29 Juni 2016, tapi sebelum itu akan ada tim dari lintas sektoral yang mengecek ulang untuk kesiapan tol tersebut.
"Nanti dari tim gabungan ada Kakorlantas, PUPR, Bina Marga, Dirjen Perhubungan Darat, nanti tentukan secara safety bisa tidak," kata Arie.
Sebagai informasi, tol Semarang-Solo terdiri atas lima seksi, seksi I ruas Semarang-Ungaran sepanjang 10,8 km dan seksi II ruas Ungaran-Bawen sepanjang 12 km sudah dioperasikan.
Sementara itu, seksi III Bawen-Salatiga sepanjang 17,5 km, seksi IV Salatiga-Boyolali sepanjang 24,4 km, dan seksi V Boyolali-Solo masih dalam pengadaan lahan dan konstruksi.