Pekan Ketiga Mei 2016, BI Catat Inflasi 0,19 Persen

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo (tengah).
Sumber :
  • Chandra GA/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Laju indeks harga konsumen (IHK) hingga pekan ketiga Mei 2016 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,19 persen (month-to-month). Kondisi ini tidak sampai menimbulkan gejolak, demikian ungkap survei Bank Indonesia.

Agustus 2022 Indonesia Deflasi, Tapi Ada Komoditas Penyumbang Inflasi

Gubernur BI, Agus Martowardojo, menyebut, sepanjang tahun ini laju inflasi tetap terkendali yang berada pada sasaran BI di kisaran empat persen plus minus satu persen.

"Dari survei kami diperkirakan (inflasi) ada di 0,19 persen. Jadi, tahunannya bisa di 3,3 persen," kata Agus saat ditemui di gedung BI Jakarta, Jumat, 27 Mei 2016.

Memotret Lonjakan Harga di Hari Raya Idul Fitri

Menurut Agus, tren penurunan laju inflasi secara tahunan ditopang oleh penurunan inflasi harga makanan. "Kami melihat bahwa tekanan di hortikultura seperti cabai sudah lebih turun," kata dia.

Namun demikian, Agus Marto melanjutkan, BI dan pemerintah tetap mencermati fluktuasi harga daging ayam yang masih dalam kecenderungan meningkat. "Untuk daging ayam memang masih mesti diperhatikan," tuturnya.

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Agus Marto meyakinkan, tren penurunan harga secara year-on-year akan mendorong laju inflasi tetap berada pada kisaran target yang ditetapkan bank sentral pada rentang tiga sampai lima persen.

"Kami masih optimistis target empat persen plus minus satu persen masih akan bisa dicapai," tutur dia.

(ren)

Gambar tersebut menunjukkan tanda panah yang mengarah ke atas, menggambarkan bahwa terjadi inflasi

Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Tulisan ini berisi tentang pentingnya mengetahui lebih dalam tentang inflasi di era global ini.

img_title
VIVA.co.id
18 Juni 2024