Ini Target Pertamina Tekan Oil Losses 2016
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Direktur SDM dan Umum PT Pertamina, Dwi Wahyu Daryoto, mengatakan Pertamina menargetkan untuk menekan oil losses pada 2016 hingga 0,2 persen.
Dengan demikian, pihaknya melakukan pembenahan tata kelola arus minyak sejak Februari 2015.
"Didasari kepedulian kami bahwa oil losses di tangki kapal truk itu sangat besar dari 2014 ke belakang. Tahun 2014 oil losses US$530 juta," kata Dwi, di kantornya, Jakarta, Jumat, 27 Mei 2016.
Dia menjelaskan, pada Februari 2015, Pertamina telah membentuk pembenahan tata kelola arus minyak (PTKAM) yang dipimpin Faisal Yusra.
Hal ini dilakukan, agar Pertamina lebih berhati-hati dan berintegritas dalam menyalurkan minyak.
"2015 berhasil tekan oil losses US$255 juta. Ini pencegahan korupsi tertinggi di Indonesia, kan ini hampir Rp4 triliun. Target di 2016 itu berusaha agar oil losses 0,2 persen. Di 2015 itu 0,3 persen. 2014 itu 0,41 persen. Di mana benchmark oil losses dari penguapan dan lainnya itu sebetulnya 0,3 persen. Namun, kami coba untuk tekan jadi 0,2 persen," kata Dwi.
Terkait hal ini, Vice Presiden Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, mengatakan pencapaian tata kelola minyak Pertamina terus membaik dari tahun ke tahun. Pada 2016, oil loses Pertamina ia klaim sangat rendah.
"Kalau standar internasional oil lossesnya 0,5 persen. Kalau kami di Pertamina buat standar baru 0,3 persen. Waktu April oil lossesnya sudah turun lagi jadi 0,19 persen. Ini membuat kami semakin yakin bisa menjalankan prosedur dan sistem yang baik," kata Wianda, saat dihubungi VIVA.co.id, Jumat, 27 Mei 2016.
Dia menambahkan, oil losses ini sama dengan memonitor bagaimana distribusi produk minyak mentah dari hulu hingga ke tempat ke pengumpulan minyak, kilang, dan tangki bahan bakar minyak (BBM).
Semua monitoring itu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi bagi Pertamina.
"Jadi 2015 saja kami berhasil capai angka US$255 juta untuk efisiensinya," kata Wianda.