Matahari di Atas Kabah, Saat Tepat Koreksi Arah Kiblat
VIVA.co.id – Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin membenarkan, pada pekan ini Matahari berada tepat di atas kota Mekah atau di atas Kabah.
Thomas mengatakan Sang Surya akan berada di atas Mekah pada Jumat 27 Mei 2016 siang hari, atau pada Jumat 27 Mei 2016 pukul 16.18 WIB. Momentum itu bisa dimanfaatkan bagi umat Islam di Indonesia untuk menentukan dan memperbaiki bagi masjid, musala maupun tempat salat yang ada di rumah.
"Ini saat paling mudah untuk tentukan arah kiblat. Ini kesempatan mudah ya untuk mengoreksi arah kiblat. Bukan mengubah tapi mengoreksi arah kiblat bagi yang selama ini kurang akurat (arahnya)," ujar Thomas kepada VIVA.co.id, Kamis, 26 Mei 2016.
Thomas mengatakan, Matahari melintas Mekah pada siang hari selama dua kali dalam periode satu tahun. Dua momen itu terjadi pada 27 atau 28 Mei pukul 16.18 WIB dan 15 atau 16 Juli pukul 16.27 WIB.
Dia mengatakan, 27 Mei atau 15 Juli dipakai dalam periode tahun pendek sedangkan 28 Mei dan 16 Juli dipakai untuk tahun kabisat seperti pada 2016 saat ini.
Jebolan program doktor Astronomi Universitas Kyoto, Jepang itu mengatakan, umat Islam bisa mulai mengukur, memverifikasi arah kiblat sebelum dan sesudah tanggal tersebut. Pengukuran bisa dilakukan juga lima menit sebelum dan sesudah dari ketentuan waktu tersebut.
"Jadi mulai hari ini 26 sampai 30 Mei, bisa digunakan untuk koreksi arah kiblat dari bayangan Matahari antara 16.13-16.23 WIB," ujar Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika tersebut.
Thomas menegaskan, fenomena Matahari di atas Kabah atau Mekah hanyalah digunakan untuk penanda arah kiblat saja. Momentum itu tidak berkaitan dengan fenomena astronomi lainnya, misalnya perubahan suhu Bumi. "Enggak ada itu, hanya untuk penentuan arah kiblat," jelasnya.
Dia mengatakan, bagi masyarakat sekitar Mekah, penentuan arah kiblat bisa dengan mudah dilakukan dengan berpatokan pada Zam-Zam Tower yang berdiri kokoh di kompleks Masjidil Haram. Tower tersebut adalah penanda arah kiblat.
Tapi umat Islam di seluruh dunia, untuk menyempurnakan arah kiblat, bisa melakukan saat Matahari melintas di atas kota Mekah atau Kabah.
"Bayangan Matahari (saat melintas di atas Kabah) artinya perpanjangan dari penanda itu," kata dia.
Kementerian Agama melalu website-nya mengabarkan kepada khalayak atas momentum saat Matahari di atas Kabah tersebut. Pejabat Pengganti Sementara (Pgs) Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais-Binsyar) Muhammadiyah Amin mengajak agar kaum muslimin memverifikasi kesesuaian arah kiblat dengan beberapa langkah.
Pertama, pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau pergunakan lot/bandul; Kedua, permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata; dan ketiga, jam pengukuran harus disesuaikan dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Radio Republik Indonesia (RRI), atau Telkom.
Sementara tak jauh berbeda, Thomas juga memberikan arahan untuk menyempurnakan arah kiblat.
"Gunakan benda tegak, misalnya kusen jendela, untuk menentukan arah kiblat dari bayangannya pada waktu yang ditentukan. Beri tanda arah bayangan, misalnya dengan sajadah. Buat garis shaf baru berdasarkan arah yang telah ditentukan," ujarnya menjelaskan.
(mus)