Harapan BI dari Perluasan Akses Penyaluran Bansos

Kantor Bank Indonesia.
Sumber :
  • REUTERS/Garry Lotulung

VIVA.co.id – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan beserta empat kementerian yang berada dalam koordinasinya, menggandeng Bank Indonesia dalam rangka perluasan akses keuangan dan elektronifikasi penyaluran bantuan sosial.

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

Gubernur BI, Agus Martowardojo, optimistis kerja sama ini mampu membawa perubahan, terutama dalam mekanisme penyaluran dari yang sebelumnya tunai menjadi non tunai. 

Dengan demikian, dapat mewujudkan program bantuan yang memenuhi prinsip yang diusung Presiden Joko Widodo.

Cadangan Devisa RI Februari 2022 Naik Tipis, Ini Pendorongnya

“Penyaluran bantuan sosial secara non tunai juga diharapkan mengurangi perilaku konsumtif, membangun kebiasaan menabung, dan merangkul masyarakat di lapisan terbawah,” kata Agus, di Jakarta, Kamis, 26 Mei 2016.

Menurut dia, keterbatasan akses terhadap layanan keuangan formal merupakan tantangan tersendiri bagi negara besar seperti Indonesia. 

BI Terbitkan Aturan Ketentuan Intensif untuk Perbankan

Sebaran penduduk hingga ke berbagai pelosok negeri tersebut memberikan pengaruh yang cukup besar bagi penyaluran bantuan.

Meski begitu, mantan Menteri Keuangan tersebut menegaskan, bahwa layanan jaringan keuangan yang disediakan perbankan saat ini sudah mulai mampu menjangkau masyarakat di berbagai pelosok daerah, melalui ketersediaan layanan keuangan digital.

“Kerja sama dengan usaha kecil seperti warung kelontong melalui pemanfaatan teknologi mobile, selain mampu memberdayakan unit ekonomi lokal, juga mempermudah kebutuhan transaksi keuangan masyarakat,” ungkap Agus.

Ilustrasi dolar AS

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Angka utang luar negeri tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$415,3 miliar.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022