Indonesia-Australia Hadapi Masalah Pertanian yang Sama
VIVA.co.id – Lahan pertanian yang mulai menyempit, usia para petani yang mulai menua, dan iklim yang mulai tak bersahabat, menjadi masalah bersama yang dihadapi Indonesia dan Australia di sektor pertanian.
Demikian terungkap saat Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menerima delegasi Australian Rural Leadership Network di ruang kerjanya, Selasa 24 Mei 2016. Berbagi pengalaman soal pertanian menjadi perbincangan menarik.
Selain persoalan di atas, persoalan yang juga sama dihadapi kedua negara adalah masalah data produksi dan lahan. Data seringkali tidak akurat, sehingga memengaruhi kebijakan sektor pertanian.
“Kami berdiskusi bidang pertanian. Banyak yang ditanyakan tentang perkembangan sektor pertanian dan kondisi petani di Indonesia. Saya juga melihat ada banyak persamaan. Banyak usia petani kita yang semakin tua,” kata Fadli usai pertemuan. Persoalan iklim, lanjut Fadli, Indonesia dan Australia menghadapi musim kering yang lebih panjang dari biasanya. Ini tentu berdampak pada penurunan produksi.
Delegasi tamu dari Australia tersebut terdiri dari utusan pemerintah, parlemen dan LSM. “Kehadiran mereka juga untuk memperkuat hubungan bilateral khususnya sektor pertanian. Kita sudah banyak menjalin kerja sama dengan Australia,” kata Fadli lagi.
Selama ini, Indonesia masih tergantung pada impor daging sapi dari Australia. Bahkan, gandum dan garam juga masih diimpor dari negeri kangguru tersebut. (www.dpr.go.id)