Pembentukan BUMDes Melebihi Target
VIVA.co.id – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mendorong pengembangan ekonomi lokal sesuai potensi yang dimiliki, salah satunya melalui pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Saat ini, menurut Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar, jumlah BUMDes berkembang pesat, yakni sebanyak 12.115 BUMDes, bertambah 12 kali lipat dibandingkan tahun 2014 yang hanya mencapai 1.022 BUMDes. Berkembangnya BUMDes tidak terlepas dari kontribusi dana desa yang dikucurkan mulai 2015.
"Di awal saya hanya menargetkan membentuk 5.000 BUMDes, tapi seiring berjalannya waktu, pembentukan BUMDes sudah melebihi target," ungkap Marwan dalam keterangannya, Senin, 23 Mei 2016.
Menurut Marwan, keberadaan BUMDes akan mampu menjadi sarana penyerapan tenaga kerja di desa, peningkatan kreativitas masyarakat desa, dan membuka peluang usaha ekonomi produktif di desa. Dengan demikian, BUMDes akan hadir menjadi tulang punggung perekonomian desa dalam rangka mewujudkan kemandirian desa dan mencapai cita-cita pembangunan, yakni peningkatan kesejahteraan warganya.
"Melihat pentingnya keberadaan BUMDes dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi desa tersebut, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi menargetkan akan terbentuk 15.000 BUMDes pada 2016," tandasnya.
Lebih lanjut, menteri Marwan menjelaskan keberadaan BUMDes dapat dimanfaatkan oleh para pelaku ekonomi desa. salah satunya melalui kemudahan akses dalam permodalan dengan bentuk pinjaman ‘lunak’. BUMDes dapat menyediakan sarana dan prasana produksi dan pemasaran hasil produksi.
"Contohnya dalam bidang pertanian, BUMDes dapat membantu pengelolaan lumbung pangan, bank benih dan pupuk, lantai jemur gabah, sarana produksi pertanian, sarana pengolahan hasil panen, serta kios beras. Di bidang perikanan, BUMDes dapat menyediakan perahu dan alat tangkap ikan, sarana pengeringan, gudang penyimpanan, hingga pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI)," imbuhnya.
Marwan berharap BUMDes mampu menciptakan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat desa dalam mengelola potensi yang dimiliki.