Dipanggil ke Senayan, Ketua DPR Apresiasi Bripka Seladi
VIVA.co.id – Ketua DPR RI Ade Komarudin menerima kunjungan Bripka Seladi salah seorang Polisi teladan dari Malang. Akom menilai Seladi telah memberikan inspirasi.
"Hari ini kita menemukan seorang yang berikan nilai isnpiratif, Bripka Seladi. Saya membaca sebuah kisah diberbagai media, saya terkaget sekaligus bersyukur, masih ada seorang petugas negara, Bripka Seladi yang utamakan kejujuran," ujarnya di Nusantara III, Senin 23 Mei 2016.
Ia menambahkan, revolusi mental tidak mudah, gampang mengucapkan tapi tidak mudah menjalankan. Tapi Bripka Seladi membuktikan arti revolusi mental itu.
"Kami, pimpinan dewan pada Kamis lalu berinisitif menelpon Mabes Polri. Bripka Seladi diminta ke Jakarta, memberi contoh nilai-nilai kejujuran," ujarnya.
Akom menuturkan, kejujuran masih cukup mahal di republik ini. Ia akan berikan tanda terimakasih kepada Bripka Seladi atas kejujuran.
"Pak Bambang Soesatyo berikan gaji pokoknya sampai Desember. Saya serahkan piagam penghargaan, ini suatu simbol mudah-mudahan dipasang di rumahnya, sebagai tanda Polisi teladan," ujarnya.
Sementara itu, Bripka Seladi mengaku kaget, ia menceritakan kisahnya awal mulanya memulung tahun 2004.
"Waktu itu saya memang terjepit masalah biaya untuk anak. Saya pilih memulung, 2004 sudah mulai tekun waktu saya piket malam, antara cari pulungan atau dinas Polisi. Setelah saya piket malam di Polresta ada sampah, saya ambil dan besoknya pas dinas pagi jam 7 malam saya gerak, saya ambil, saya bawa pulang. Setelah saya bawa pulang, isteri saya bilang, marah-marah ia mendukung, tapi gak boleh dibawa pulang. Karena sampah itu kotor," ujarnya menceritakan.
Ia menambahkan, perlahan awalnya masyarakat yang tidak tahu memulung jadi tahu. Mereka mengapresiasi pada Polri.
"Pak Polisi jempol. Khususnya kota Malang, impinan saya sudah lama atensi masalah ini. Saya memulung gak ganggu tugas, jangan sampai mencederai institusi Polisi," katanya.
Ia mengaku selama 16 tahun belum pernah menerima suap, baik itu uang, makanan dan apapun yang diberikan kepadanya.
"Saya menjaga keistiqomahan hati, saya tidak mau menerima suap apa yang diberi pada saya. Saya telaten memberi contoh, karena menyangkut di jalan (orang yang bikin SIM)," kata dia. (webtorial)