Tiongkok Gelontorkan US$200 Juta untuk Tanjung Api-Api
- AP Photo / Vincent Thian
VIVA.co.id – Tiongkok akan menginvestasikan dananya untuk pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia. Kali ini negara Tirai Bambu itu akan menginvestasikan dana sebesar US$200 juta di KEK Tanjung Api-Api, Sumatera Selatan untuk tahap pertama.
Penandatanganan kesepakatan bersama atau Memorandum Of Understanding (Mou) dilakukan antara Direktur Jenderal Zona industri Qianhai, Kota Shenzhen, Tiongkok, Du Peng dengan Ketua Umum Indonesian Investment and Trade Organization (IITO), Triharsono di Bakrie Tower.
Ketua Umum IITO, Triharsono mengatakan bahwa investasi sebesar US$200 juta tersebut merupakan investasi tahap awal yang akan meningkat seiring dengan jalinan kerja sama ke depannya.
"Untuk tahap awal, investasi yang lebih dari US$200 itu khusus untuk Tanjung Api-Api saja, karena itu bicara land saja belum construction, lalu belum juga pada teknologi yang akan ditaruh di sana, ini untuk tahap pertama saja," kata Triharsono di Bakrie Tower Jakarta, Senin 23 Mei 2016.
Ia mengatakan investasi tersebut sudah merupakan kesepakatan yang bulat dari pemerintah Tiongkok. Menurutnya, investasi akan terus diarahkan ke KEK lainnya di Indonesia.
"Jadi di sana mereka interest terhadap deep sea port Internasional, lalu internasional container ship sea port, dan industrial estate," kata dia.
Ia menambahkan bahwa kedatangan perwakilan otoritas Qianhai atau disebut wilayah khusus untuk industri kreatif dan keuangan di Kota Shenzhen adalah penugasan dari pemerintah Shenzhen, Tiongkok.
Selain itu, kedatangan otoritas juga sesuai dengan penugasan pemerintahan pusat Tiongkok untuk menjalankan One Belt Policy (Kebijaksanaan Jalur Sutra baru) untuk mengembangkan hubungan perdagangan dari Asia hingga Eropa, dan Indonesia merupakan negara utama dalam jalur ini.
Untuk diketahui, IITO merupakan organisasi swasta yang didirikan berdasarkan inisiatif dari sebagian pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang berfungsi untuk meningkatkan investasi dari luar negeri di Indonesia, dan meningkatkan ekspor Indonesia ke luar, serta menjaga trade balance antara Indonesia dan negara lain.