Menkeu Anggap BI Cuma Pengamat
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA.co.id – Bank Indonesia (BI) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini dari yang sebelumnya berada direntang 5,2-5,6 persen, menjadi di kisaran 5-5,4 persen karena rendahnya capaian pertumbuhan di kuartal I-2016.
Lalu bagaimana pemerintah, sebagai otoritas fiskal, dalam hal ini Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menanggapi hal tersebut?
"Biar aja. BI itu hanya pengamat buat kami," kata Bambang saat ditemui di gedung DPR Jakarta, Jumat 20 Mei 2016.
Pemerintah, kata Bambang, masih memiliki optimisme tinggi bahwa pertumbuhan ekonomi nasional, pada tahun ini akan jauh lebih baik dibandingkan capaian pada tahun lalu. Apalagi, ada amunisi yang bisa digunakan, untuk mendorong pertumbuhan.
Misalnya, dana yang berasal dari kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty), atau rangkaian insentif dan kemudahan yang diberikan pemerintah untuk para investor, agar mereka tertarik menanamkan modalnya di Indonesia.
"Masih bisa (Mengejar target). Jangan putus asa seperti kamu. Hidup susah kalau putus asa. Benar deh," katanya.
Bahkan, jika proses pembahasan tax amnesty di parlemen menjadi semakin alot, Bambang menegaskan pemerintah akan melakukan berbagai cara untuk mendongkrak laju perekonomian tahun ini.
"Pasti ada solusi. Kami langsung kejar pembayar pajak, termasuk Anda. Semua pajak pribadi kami kejar. Makanya, beresin pembayaran pajaknya," katanya.