Google Bikin Chip Bakal 'Bunuh' Intel dan Nvidia?
VIVA.co.id – Google mengumumkan serius untuk memproduksi chip buatan mereka. Perusahaan internet ini mengungkapkan chip buatan mereka sendiri, dengan tujuan menyokong dan meningkatkan efisiensi ekosistem.
Menariknya, mengaku tidak akan membuat chip tunggal. Perusahaan mesin pencarian itu menegaskan akan banyak merilis chip buatan mereka.
Dikutip dari Wired, Jumat 20 Mei 2016, Urs Hölzle, Senior Vice President for Technical Infrastructure Google mengatakan, chip buatan perusahaannya itu nantinya tidak akan dijual ke perusahaan lain. Dengan demikian, maka langkah Google itu dianggap bisa menyaingi perusahaan pembuat chip yang sudah populer seperti Intel dan Nvidia.
Pengumuman membuat chip disampaikan dalam panggung temu pengembang tahunan Google, yaitu Google I/O.
Google mengatakan salah satu chip yang sudah dipakai yaitu Tensor Processing Unit (TSU). Chip itu dipakai Google secara spesial untuk mesin pembelajaran serta menyokong data center sampai produk kecerdasan buatan Google, AlphaGo. TPU ternyata juga mendayai Steet View, meningkatkan kemampuan pemetaan dan meningkatkan relevansi hasil pencarian.
Papan sirkuit TSU dapat dimasukkan dalam slot hard disk drive (HDD) pada rak data center Google. Bicara soal kemampuan, TSU disebutkan bisa membuat operasi per detik, sehingga hasil pencarian makin cepat.
"TPU adalah contoh bagaimana cepatnya kami melakukan riset dan praktik, dari pertama diuji silikon, tim telah membuat dan menjalankan aplikasi dalam kecepatan di data center kami dalam 22 hari," jelas Google dalam pengumuman di blog perusahaan.
Google mengatakan, TPU telah menyokong data center mereka lebih dari setahun dan Google mengaku TPU punya dampak yang signifikan dalam performanya.
Bahkan, Google mengklaim kinerja TPU bisa melampaui tiga generasi Moore Law, yang menetapkan jumlah transistor sirkuit hign-end harus digandakan tiap dua tahun.
Namun, dikutip dari Christian Science Monitor, chip buatan Google itu dipandang tidak akan membunuh seluruh chip buatan perusahaan lain .
Pakar teknik elektrik Stanford University, Amerika Serikat, Mark Horowitz mengatakan chip buatan Intel dan perusahaan lain malah membantu Google dan Microsoft tumbuh. Misalnya Microsoft telah menggunakan chip yang bisa diprogram, Field Programmable Gate Arrays (FPGA), untuk meningkatkan kinerja hardware mesin pembelajarannya. (asp)