Harga Minyak Dunia Lanjutkan Penurunan

Ladang minyak di California.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Harga minyak mentah dunia melanjutkan penurunan pada perdagangan Kamis 19 Mei 2016, karena potensi kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS).

Negara Ini Bakal Salip Amerika Serikat, tapi Bukan China

Dilansir CNBC, Jumat 20 Mei 2016, minyak mentah AS untuk kontrak pengiriman Juni turun 0,1 persen atau tiga sen menjadi US$48,16 per barel.

Sementara itu, minyak mentah Eropa, Brent, untuk kontrak pengiriman Juli turun delapan sen ke level US$48,85 per barel. 

Bertemu Menkeu G20, Sri Mulyani Ungkap Pandangannya soal Kondisi Ekonomi Dunia

Harga minyak turun karena ekspektasi kenaikan suku bunga AS membuat nilai mata uang dolar menguat. Namun, di Eropa harga minyak dipengaruhi kekhawatiran suplai minyak berhenti di terminal utama minyak mentah Nigeria. 

Terminal minyak Nigeria, Qua Iboe, yang mengekspor minyak 300 ribu barel per hari, dilaporkan ditutup karena ancaman dari militan. Terminal yang dioperasikan oleh ExxonMobil itu, telah mengevakuasi para pekerjanya dan mengosongkan tangki-tangki minyak. 

Alasan Bank Dunia Pangkas Proyeksi Ekonomi Global 2023 Jadi 1,7 Persen

Sementara di AS, jumlah pengiriman minyak mentah naik 3,6 persen pada bulan lalu, dibanding satu tahun lalu menjadi 19,7 juta barel per hari. Ini merupakan jumlah pengiriman tertinggi pada April dalam delapan tahun, menurut laporan American Petroleum Institute.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers APBN KITA Edisi April 2024, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 26 April 2024

Sri Mulyani Proyeksi Ekonomi Global Tahun Ini Stagnan pada Level yang Rendah

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memproyeksi bahwa kondisi ekonomi global tahun ini akan stagnan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024