250 Label Fesyen Muslim Indonesia Bakal Ramaikan Muffest
- Viva.co.id/Linda Hasibuan
VIVA.co.id – Demi mewujudkan Indonesia sebagai pusat busana muslim dunia pada 2020, Indonesian Fashion Chamber (IFC), yang didukung HijabersMom Community (HmC), akan menggelar Muslim Fashion Festival (Muffest) Indonesia. Acara yang baru kali pertama diadakan ini akan berlangsung pada 25-29 Mei 2016 di Plaza Selatan, Istora Senayan, Jakarta.
Tidak hanya untuk meningkatkan dan memasarkan kompetensi produk fesyen muslim, acara ini juga bertujuan mengoptimalkan kekayaan budaya lokal yang mengacu pada Indonesia Forecasting. Selain itu, mengarahkan pada busana ready to wear yang dapat bersaing di pasar global dengan tema #ScreenshootTheLook.
"Dengan tema tersebut, kami ingin menggaungkan keragaman style busana muslim Indonesia agar tersebar hingga ke tingkat internasional. Selain itu, Muffest ini akan menggelar fashion show dari 250 label fesyen muslim dan desainer lokal, juga luar negeri," ujar Taruna K. Kusmayadi, Project Director Muffest Indonesia 2016, saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Kamis 19 Mei 2016.
Dia menambahkan bahwa akan ada beberapa negara yang ikut terlibat dalam ajang fesyen busana muslim tersebut, seperti Malaysia, Italia, Uni Emirat Arab, Bangladesh, dan Turki. Sementara Muffest Indonesia 2016 akan menggelar pameran fesyen yang menampilkan ragam karya dan busana perancang busana muslim Tanah air, seperti Itang Yunasz, Deden Siswanto, Ali Charisma, Monika Jufry, Najua Yanti, dan Norma Hauri.
Selain itu, Muffest Indonesia juga akan menyosialisasikan kebanggaan terhadap produk buatan lokal serta meningkatkan kepedulian sosial dan lingkungan hidup. Dan diharapkan ajang ini menjadi langkah bagi fesyen Indonesia untuk terus berekspansi ke pasar global demi mewujudkan Indonesia sebagai pusat mode muslim dunia.
Untuk mengejar target tersebut dalam empat tahun mendatang, Tjahya Widayanti, Plt Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan menyarankan para desainer jangan hanya menguasai desain dan branding tapi juga produksi dan distribusi. Sebab hal tersebut dapat menjadi tolak ukur dalam keberhasilan bisnis mode.
"Di tengah persaingan pasar global, para pelaku industri mode busana muslim harus memiliki fondasi industri dari hulu ke hilir yang tangguh dan unggul," ujarnya. Baca juga:
(ren)