Siswa SD Sampai Mahasiwa Adu Robot di Semarang
- Dwi Royanto/Viva.co.id
VIVA.co.id – Puluhan jenis robot berbagai jenis unjuk kebolehan dalam event Robo-Vaganza 2016 yang digelar di pelataran gedung Thomas Aquinas, Unika Soegijapranata, Semarang, Rabu, 18 Mei 2016. Mereka adalah para robotik yang berasal dari berbagai usia, mulai pelajar Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi.
Para penyuka robotik ini adalah peserta lomba yang berasal dari sejumlah sekolah di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalam event ini, mereka bertarung untuk menyabet juara dalam dua kelas, yakni kelas small yang diikuti pelajar SD dan SMP. Kedua, kelas Big yang diikuti pelajar SMA/SMK, perguruan tinggi dan umum.
"Untuk peserta kelas Small ada empat dan kelas Big ada 12 peserta. Sistem bertandingnya adalah beradu kecepatan robot yang dibuat mereka. Istilah kita, Line Follower, " kata Ketua Panitia Robo-Vaganza 2016, Danu Akbar, kepada VIVA co.id di sela-sela perlombaan.
Adapun teknis lomba sendiri, lanjut Danu, robot para peserta ini dinilai dengan sistem bertanding satu lawan satu di sebuah lintasan yang dibuat khusus. Para robot modifikasi hasil karya peserta ini akan bertanding sesuai dengan kelas mereka.
"Kebanyakan mereka antusias dengan acara ini. Apalagi mereka bisa unjuk kebolehan robot rancangannya sendiri dengan kreativitas di bidang robotik ini, " ujar mahasiswa Teknik Elektro itu.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Robo-Vaganza 2016, Felix Yustian Setiono, menambahkan, selain adu kecepatan, Robo-Vaganza juga diisi dengan berbagai kegiatan lain, seperti coaching clinik untuk peminat robotika serta design terbaik dan lomba design logo.
"Coaching clinic tentang robot ini bertujuan untuk menarik minat para pecinta robot tapi belum memiliki robot. Jadi ini untuk umum agar tahu seluk beluk robot," katanya.
Salah satu peserta lomba, Samuel Cahyo Pramundito, mengaku cukup antusias dengan ajang lomba khusus pecinta robotik ini. Dalam lomba ini, siswa kelas 1 SMP Dominico Savio Semarang itu membawa Robot EVT yang berasal dari lego yang dirakit selama satu jam.
"Saat lomba tadi cukup kesulitan juga di lintasannya yang zig-zag. Meskipun hanya bisa menang jarak tapi seneng. Ini jadi pelajaran untuk pengembangan lagi, " ujar siswa yang mengaku satu tim dengan temannya Gabriel Nesta Putra Santoso itu.
(ren)