Jerman Lirik Investasi di Energi Terbarukan

Rabu, 18 Mei 2016 - 16:44 WIB

Oleh :

Rochimawati

Menteri ESDM Sudirman Said

Sumber :

Fikri Halim / VIVA.co.id

VIVA.co.id – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan penandatanganan Declaration of Intent di Bidang Energi Bersih dan Energi Terbarukan dengan Pemerintah Republik Federal Jerman, yang diwakili oleh Parliamentary State Secretary, Uwe Beckmeyer.

Baca Juga :

Gas Mati Sudah Sepekan di Semarang, Dinas ESDM Lepas Tangan

Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan, penandatanganan tersebut merupakan follow up dari perjanjian yang telah disepakati oleh Presiden Joko Widodo dengan Pemerintah Jerman.

"Kita kedatangan tamu penting, wakil dari pemerintah Jerman untuk mem-follow up apa yang telah diinisiasi sebelumnya. Sehingga, ada payung G to G (Government to Government) yang kita tandatangani walaupun beberapa private sector (sektor swasta) kita sudah bekerja sama," kata Sudirman Said di Kantor Kementerian ESDM, Rabu 18 Mei 2016

Menurutnya, kerja sama yang terjalin di bidang swasta contohnya seperti PLN dan Siemens. Kerja sama itu, tidak hanya melibatkan listrik, tetapi juga proyek lainnya seperti pengembangan sumber daya manusia.

"Termasuk, penyediaan vocational training, dan tadi sudah dikatakan, proyek ini akan sangat terbuka bagi pemuda dan pemudi Indonesia untuk tidak saja berpartisipasi dalam training, tetapi juga dalam menjadikannya sebagai lapangan kerja baru, yang saya kira akan semakin besar, yang sejalan dengan lajunya program 35 ribu MW (megawatt)," kata dia.

Baca Juga :

Akhirnya Listrik Karimunjawa Nyala 24 Jam

Sementara itu, di tempat yang sama, Parliamentary State Secretary Jerman, Uwe Beckmeyer mengatakan, kerja sama antarpemerintah diperlukan, di samping kerja sama yang telah dijalin dalam pihak swasta.

"Kita telah menandatangani Declaration of Intent untuk sektor energi di Indonesia. Ini suatu langkah baru, dalam kerja sama ekonomi energi. Dalam mengaplikasikan deklarasi itu, kami telah menandatangani MoU antara PLN dan Siemens. Saya pikir, payung G to G juga penting untuk starting poin to business relation,” tuturnya. (asp)