Pertamina EP Berencana Bor 4 Sumur Gas di Bojonegoro
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Pertamina EP Cepu (PEPC) berencana mengebor empat sumur gas Jambaran-Tiung Biru (TBR) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, agar bisa memproduksi gas sebesar 315 juta standar kaki kubik mulai 2017.
"Pengeboran empat sumur gas Jambaran-TBR untuk menunjang tiga sumur gas yang sudah ada agar produksinya bisa mencapai 315 juta standar kaki kubik per hari," kata General Manager Project Jambaran-TBR PEPC, Bob Wikan, dilansir dari laman bumn.go.id, Rabu 18 Mei 2016.
Ia menjelaskan biaya pengeboran empat sumur gas Jambaran-TBR akan dilakukan patungan bersama dengan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), yang mengelola lapangan minyak Blok Cepu.
Sesuai kesepakatan dalam pengeboran empat sumur gas yaitu EMCL 60 persen dan PEPC 40 persen."Pengembangan lapangan gas Jambaran-TBR, dilakukan PEPC bersama EMCL," kata Bob
Ditanya besarnya biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pengembangan lapangan gas Jambaran-TBR, termasuk pengeboran empat sumur gas, juga pekerjaan sipil yang sekarang berjalan, ia enggan menyebutkan.
"Ya, kurang lebih sebesar itu yang ada di dalam pland of development," ujarnya. Adapun biaya pengembangan lapangan gas Jambaran-TBR mencapai US$1,5 miliar. Sesuai rencana, pengembangan lapangan gas Jambaran-TBR, termasuk pengeboran empat sumur gas, diharapkan selesai pada kuartal ketiga 2019.
"Pekerjaan pengembangan lapangan Gas Jambaran-TBR bisa melibatkan sekitar 5.000 tenaga kerja," kata Bob. Menurut dia, produksi puncak gas lapangan Jambaran-TBR di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, mencapai 315 juta standar kubik gas per hari, dengan produksi gas bersih sebesar 185 juta standar kaki kubik per hari.
"Produksi gas sebesar 100 juta standar kaki kubik per hari diambil Pertamina dan 85 juta standar kaki kubik per hari akan diambil PT Pupuk Kujang Cikampek," tuturnya.
Bob memperkirakan pekerjaan early civil work (ECV) atau pekerjaan sipil sebagai persiapan pengembangan lapangan Gas Jambaran-TBR, baru berjalan empat persen.
Pekerjaan sipil yang dimulai sejak Februari lalu, berupa pembangunan jembatan, akses jalan, perkantoran, tapak sumur, dan pembangunan lapangan helipad.
(ren)