AS Hibahkan Dua Alat Pemantau Kualitas Udara di Jakarta
- Mitra Angelia/Viva.co.id
VIVA.co.id – Pemerintah Amerika Serikat (AS), melalui Kedutaannya di Indonesia, mengumumkan telah menggunakan alat canggih mereka, yang dinamakan PM 2.5. Alat ini difungsikan untuk memantau kualitas udara di Jakarta.
Alat tersebut nantinya akan berada di bawah kendali Badan Perlindungan Lingkungan AS atau Environmental Protection Agency (EPA). Duta Besar AS untuk Indonesia, Robert Blake menyebut, seyogyanya PM 2.5 merupakan alat pematau kualitas udara dengan parameter polutan berdiameter di bawah 2.5 mikrometer.
"Menurut WHO, partikel ini yang dampaknya paling besar (terhadap kesehatan) dibanding yang lain," ujar Blake saat memamerkan alat tersebut di kompleks Kedutaan AS, Jakarta Selasa, 17 Mei 2016.
Blake mengatakan, PM 2.5 di bawah pengawasan EPA ini, tidak hanya dipasang di Indonesia. Tapi juga ada di 24 titik wilayah lainnya, tepatnya di negara yang ada perwakilan Kedutaan AS, seperti Vietnam, Mongolia, Peru dan lainnya.
Tujuan pemasangan PM 2.5 tersebut, kata Blake, tak lain adalah untuk menyediakan sarana pemantauan kualitas udara, terutama di Jakarta, yang terkenal sebagai 'tempat' berkumpulnya kendaraan transportasi sebagai penyebab menurunnya kualitas udara.
"(Kita) memberikan informasi sehingga individu dan kota dunia bisa mengambil keputusan dari data, terkait kesehatan mereka," imbuh Blake.
Seperti data yang dikemukakan oleh Blake, melalui kerja sama APE, Pemda DKI dan Kementerian Lingkuhan Hidup dan Kehutanan di 2013. Menurut data itu, sekitar 60 persen dari total penduduk Jakarta menderita penyakit yang disebabkan oleh polusi udara.
Diketahui, PM 2.5 dipasang di dua titik Jakarta, yaitu Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan, yang merupakan kawasan dari Kedutaan AS. Cara kerjanya, alat di pasang di atas atap dan tersambung dengan monitor alat pembaca yang terletak di dalam ruangan.
Data tersebut langsung terkirim ke database APE dan di website Kedutaan AS terdapat link yang terhubung pada APE. Ini membuat masyarakat bisa melihat data kualitas udara di Jakarta, bahkan di dunia.