Astronom: Planet Layak Huni Ada di 'Halaman Belakang Rumah'
- www.bbc.com
VIVA.co.id – Astronom Lisa Kaltenegger mengungkapkan, planet selain Bumi tidak selalu yang hangat kondisi suhunya. Menurutnya, planet yang sudah dianggap sekarat malah memungkinkan jadi rumah yang lain bagi mahluk hidup.
Melalui makalah yang diterbitkan di Astrophysical Journal, Kaltenegger bersama rekannya bernama Ramses Ramirez mencoba mengilustrasikan hasil pemikirannya. Selama ini, astronom mengandalkan teleskop untuk menemukan bintang baru yang berpotensi menjalankan kehidupan di sana.
"Kita dapat menemukan semua tempat-tempat baru yang mungkin menjadi planet layak huni," ucap Kaltenegger dilansir dari Washington Post, Selasa, 17 Mei 2016.
Kaltenegger dan Ramirez mengatakan, hampir ada sekitar dua lusin bintang yang berpotensi dijadikan di mana planet-planet tersebut tepat di 'halaman belakang' galaksi yang dihuni manusia, Galaksi Bima Sakti. Maka dari itu, mereka menyarankan agar para astronom lebih memperhatikan bintang yang ada di sekitarnya, bukan yang jauh dari pandangan.
Pada 2004, ilmuwan NASA Alan Stern yang memimpin misi New Horizons ke Pluto menyatakan, kondisi masa depan Tata Surya saat ini bisa mengubah planet-planet yang beku menjadi cair.
Mengambil pernyataan tersebut, Kaltenegger dan Ramirez, itu tentunya akan berpengaruh terhadap Bumi yang mulanya hangat akan berangsur-angsur memanas dan kering. Terlebih, Matahari akan menghabiskan sebagian bahan bakar hidrogen pada intinya dan menjadi bintang raksasa merah yang menua.
Matahari akan semakin membengkak dan menceburkan panasnya hingga 200 kali dari yang saat ini terjadi, terutama ke Bumi juga yang turut mengorbitinya. Di sisi lain, itu akan mencairkan planet-planet beku yang mungkin jadi rumah makhluk hidup selanjutnya, seperti di Pluto, Charon, hingga bulan Neptunus, Triton.
Kaltenegger mengemukakan, itu tentunya akan membuat permukaan Bumi menjadi panas dan kering kerontang seperti halnya gurun. Skenario terbaik, kata dia, manusia akan migrasi ke planet lainnya.
Belum diteliti
Dikatakannya, salah satu bulan Jupiter, Europa atau Pluto belum ideal untuk jadi rumah manusia pada kemudian hari. Sebabnya, keduanya terlalu kecil atmosfernya yang dibutuhkan dalam menjalankan kehidupan.
"Ini menarik untuk berpikir bahwa kami memiliki kesempatan melihat dunia yang dicairkan dan mencari tahu apakah kehidupan bisa dimulai di bawah permukaan beku," ucapnya.
Kaltenegger dan Ramirez telah mengidentifikasi sekitar 23 bintang yang bisa jadi rumah manusia jaraknya sekitar 100 tahun cahaya dari Bumi. Namun, sampai saat ini, planet ‘belakang halaman rumah’ yang dimaksud Kaltenegger dan Ramirez belum banyak diteliti oleh astronom.
"Kami tidak tahu apakah ada planet di sana, karena tidak ada seorang pun pernah melihat. Tidak ada yang memikirkan hal itu. Sekarang kita memiliki daftar terbaik. Kita bisa menggunakan teleskop untuk melihat dan memberitahu kita jika ada sesuatu di sana sebagai daya tarik untuk dilihat," tutur Kaltenegger yang juga menjabat Direktur Carl Sagan Institute di Cornell University, Amerika Serikat.