Tudingan Curang, Bos Facebook Jamu 12 Tokoh Konservatif
- REUTERS/Dado Ruvic/Files
VIVA.co.id – Facebook merespons tudingan melakukan kecurangan dalam menonjolkan topik tertentu dalam berita dan fitur Trending Topic platform mereka. Setelah memberikan tanggapan secara resmi, Chief Executive Officer (CEO) , Mark Zuckerberg mengundang 12 tokoh konservatif Amerika Serikat untuk berdiskusi terkait tudingan tersebut.
Dikutip dari The Verge, Senin 16 Mei 2016, pertemuan tersebut dijadwalkan akan berlangsung Rabu pekan ini.
"Saya dihubungi oleh kantor Mark Zuckerberg. Mark ingin bertemu dengan delapan atau 10 dari kami untuk menjelaskan apa yang terjadi dan meyakinkan kepada kami bahwa itu tidak akan terjadi lagi," tulis Beck dalam akun Facebooknya.
Konfirmasi itu disampaikan juru bicara kepada Reuters. Kantor Berita itu melaporkan, beberapa di antara tokoh konservatif yang dijamu adalah Glenn Beck; salah satu pembaca acara The Five dalam Fox News Channel, Dana Perino; dan Zan Moffatt, mantan direktur digital tim kampanye calon Presiden AS Mitt Romney.
Sebelumnya menanggapi tudingan curang dalam penempatan isu di Trending Topic, Zuckerberg membantahnya melalui postingan di akun pribadinya. Bos Facebook itu menegaskan tidak ada bukti yang menguatkan tentang tudingan kecurangan yang pertama dilaporkan blog teknologi Gizmodo.
Facebook mengaku telah menyelidiki secara total tudingan tersebut untuk memastikan tim Trending Topic itu menjalankan dan melaksanakan integritas.
Persoalan Facebook ini nyatanya telah menjadi perhatian luas di publik AS. Komite Senat AS menegaskan telah menginvestigasi problem tersebut dan menuntut harus ada keterbukaan dan kejujuran.
Sebelumnya, Wakil Presiden Operasi Global Facebook, Justin Osofsky dalam pernyataan resmi perusahaan mengatakan, dalam praktik menentukan konten di Trending Topic Facebook, ada serangkaian check and balances untuk memastikan konten muncul. Dan hal itu dilakukan tanpa mempertimbangkan spektrum ideologi apa pun.
"Topik yang layak tampil dalam Trending Topic dimunculkan oleh algoritma kami, bukan orang (yang memunculkan). Produk ini juga punya tim orang yang memainkan peran penting dalam memastikan apa yang tampil di Trending Topic adalah (konten) berkualitas tinggi dan bermanfaat," kata Osofsky dikutip dari Telegraph, Jumat 13 Mei 2016.
Dia menegaskan Facebook tidak dalam posisi menekan para tim yang ada di balik Trending Topic itu untuk menampilkan atau menonjolkan konten tertentu.
"Facebook tidak membolehkan atau menasihati pengulas kami untuk mendiskriminasi terhadap sumber asal usul politik apa pun," tegas dia.