Ini 7 Perusahaan Korsel yang Investasi di Indonesia
- Twitter @jokowi
VIVA.co.id – Mengawali kunjungan Presiden Joko Widodo ke Korea Selatan (Korsel) kesepakatan bisnis senilai US$18 miliar atau setara dengan Rp250 triliun dengan asumsi kurs APBN Rp13.900 berhasil dicapai.Â
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, menyatakan kesepakatan bisnis tersebut terdiri dari pernyataan komitmen investasi dari tujuh perusahaan Korsel senilai US$15,8 miliar dan empat  MoU yang ditandatangani antara perusahaan Korsel dan Indonesia senilai US$2,2 miliar.
Dari keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id, Senin 16 Mei 2016, perusahaan yang mengumumkan komitmen investasinya di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. KOGAS: komitmen investasi di bidang infrastruktur gas senilai US$10 miliar (sudah termasuk MoU Kogas dengan PDPDE Sumatera Selatan senilai US$600 juta)
2. Lotte Chemical: komitmen investasi di sektor petrokimia US$4 miliar;
3. CJ Group: komitmen investasi di sektor industri pakan ternak dan perfilman senilai US$ 2,1 miliar;
4. Komipo dan PT Mega Bali Energi untuk proyek waste to energy dengan nilai investasi US$140 juta
5. Daewoong Pharmaceutical: komitmen investasi di sektor industri bahan baku bio farmasi senilai US$ 100 juta
6. Parkland: komitmen investasi untuk industri sepatu dengan nilai investasi US$83,5 juta;
7. Posco: industri baja tahap II untuk peningkatan produksi hingga 10 juta ton.
Sedangkan empat MoU yang ditandatangani perusahaan Korsel dan Indonesia di bidang  investasi adalah:Â
1. KOGAS dan Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PDPDE) Sumatera Selatan, untuk pembangunan jalur gas dari Tanjung Api-Api ke Pulau Bangka sebesar US$600 juta
2. KORBI dan PT Coffindo untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya dengan nilai investasi US$100 juta.
3. Komipo, Posco Engineering dan PT Sulindo Putra Timur, untuk proyek hydro power di Sulawesi Tenggara dengan nilai investasi US$230 juta;
4. Komipo, Samtan, PT Indika Multi Energi Internasional dan Marubeni, untuk perluasan ketiga pembangkit listrik di Cirebon dengan nilai investasi US$1,27 miliar.