Jual-Beli Perusahaan Startup Hal Wajar?

Ilustrasi startup
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Belakangan ini muncul tren bahwa sebuah perusahaan rintisan (startup) yang sudah berkembang pasti akan dilepas atau dijual, lalu pendirinya membentuk start up baru lagi untuk dikembangkan. 

5 Zodiak Ini Diprediksi Makin Cuan di 2025, Capricorn Disebut Bakal Capai Stabilitas Finansial

Bagi pemilik start up, hal itu dianggap wajar agar bisa berkembang dan bertransformasi menjadi investasi.

"Saya melihat itu dinamika, kadang kalau lihat quadran entrepreneur, kita mau jadi investor nih, lima sepuluh tahun startup kita berkembang, kemudian kita mau jual saham, mau jadi investor, itu another way yang teman-teman secara bisnis udah prakter wajar," ujar Co Founder Pinjam.com, Teguh Ariwibowo, kepada VIVA.co.id, Sabtu 14 Mei 2016.

Pemerintah Targetkan Investasi Rp13 Ribu Triliun pada 2025-2029

Ia menuturkan, seperti halnya Pinjam.com, startup yang bergerak di bidang peminjaman uang tersebut, kata dia nanti bisa saja mencari pendanaan dari eksternal. Banyak pilihan yang bisa mereka ambil. Apakah itu diakuisisi, melantau di pasar modal,  dan menjual keseluruhan startup nya.

"Habis dijual mereka mau ngapain, itu pilihan sendiri-sendiri, misal pertama startup, mungkin ada exit terus akhirnya start dengan venture capital," jelas Teguh.

Pengawasan Kripto Harus Beralih Sebelum 12 Januari 2025, DPR Ingatkan Ini

(ren)
 

Ilustrasi mengelola keuangan.

6 Cara Mudah Mengelola Keuangan di Awal Tahun Baru, Dijamin Hemat Tanpa Tersiksa

Awal tahun adalah momen yang tepat untuk merapikan keuangan Anda dan memulai kebiasaan finansial yang lebih baik. Dengan langkah sederhana, Anda bisa mengatur keuangan

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025