Pebisnis AS Ingin Ikut Bangun Infrastruktur RI
- Dokumentasi KJRI Los Angeles
VIVA.co.id – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Los Angeles pada 12 Mei 2016, menyelenggarakan Indonesia Infrastructure Forum (IIF) yang dihadiri lebih dari 150 orang peserta, terdiri dari kalangan pemerintah, pebisnis, dan perusahaan Amerika Serikat, serta perwakilan kementerian, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan perusahaan terkait dari Indonesia.
Dalam sambutan pembukaan, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Budi Bowoleksono, menegaskan pengembangan infrastruktur merupakan prioritas utama pemerintah saat ini.Â
"Selain membangun infrastruktur baru yang modern, Indonesia juga memperbaharui infrastruktur yang ada," kata Budi, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat 13 Mei 2016.Â
Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Kerja Sama Ekonomi Regional dan Transportasi, Umiyatun Hayati Triastuti memaparkan proyek-proyek infrastruktur Indonesia, khususnya di bidang transportasi, serta peluang investasi yang terbuka.
Gambaran lebih jelas mengenai peluang bisnis dalam proyek infrastruktur Indonesia diperoleh melalui paparan sejumlah BUMN dan perusahaan, antara lain PT Pelabuhan Indonesia II, PT Pelabuhan Indonesia IV, PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, Telkom USA (PT Telekomunikasi Indonesia), dan PT Industri Nuklir Indonesia.Â
Perwakilan Bank Indonesia di New York, turut hadir menjelaskan mengenai reformasi struktur ekonomi menuju kemudahan berinvestasi dan berbisnis dalam acara business luncheon.Â
Perbaikan iklim investasi dan bisnis tersebut, dirinci lebih lanjut oleh perwakilan Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Tiga narasumber asing dari Caterpillar Inc., Export-Import Bank of the United States, dan Combustion Associates, masing-masing turut memaparkan kisah sukses berbisnis di Indonesia dan langkah bagi perusahaan Amerika Serikat, yang ingin melakukan kerja sama bisnis dengan Indonesia.
Para pebisnis dan perusahaan setempat juga berkesempatan melakukan pertemuan langsung dengan delegasi Indonesia dalam sesi one-on-one.
Hasil kongkret IIF adalah penandatanganan dua nota kesepahaman, yaitu antara PT Angkasa Pura Suport dengan Zodiac Arresting Systems, dan antara Telekomunikasi Indonesia International (USA) Inc. dengan Wow Technologies Inc.Â
Melalui nota kesepahaman tersebut, PT Angkasa Pura Suport menjadi distributor tunggal produk arresting gear milik Zodiac. Sementara itu, Telekomunikasi Indonesia International (USA) dan Wow Technologies sepakat untuk bekerja sama di bidang infrastruktur data center di Amerika Serikat, cloud services, web hosting, collocation business, virtual private server, sambungan fiber optik bawah laut, serta berbagai layanan lainnya, dengan tujuan akhir kerja sama bisnis lebih lanjut hingga tahapan merger dan akuisisi. (asp)