Lee Biggins, Miliarder Berkat Dirikan Situs Pencari Kerja
- cv-library
VIVA.co.id – Lee Biggins, adalah pendiri CV Library, situs pencari kerja terbesar ketiga di Inggris. Tak ada yang menyangka, sebelum sukses, Biggins bekerja sebagai penjual karpet.
Dilansir BBC, Kamis, 12 Mei 2016, Biggins meninggalkan sekolahnya pada usia 15 tahun karena terbentur biaya dan nilainya yang di bawah rata-rata. Ia lalu bekerja sebagai penjual karpet keliling. Tanpa menyerah, dia menekuni pekerjaannya.
Saat berusia 19 tahun, Biggins memiliki keinginan untuk mendirikan situs untuk pencari kerja. Sayangnya, saat itu dia tidak mengerti dan tidak mempunyai keahlian di bidang komputer. Namun, ambisinya cukup besar untuk merealisasikan impiannya.
Dia kemudian mendaftar kursus komputer di kampungnya, di Fleet, Hampshire, sekitar 45 mil dari London. Biggins sadar, untuk membuat web butuh bantuan orang lain.
Dia lalu menggandeng teman sekolahnya, Brian Wakem, untuk membuat situs pencari kerja. Wakem pun setuju. Biggins fokus pada ide-ide dan kepemimpinan, sementara Wakem yang mengembangkan teknologi dan situs.
Awalnya situs yang mereka buat difokuskan untuk penggemar mobil. Pada tahun 2000, Biggins kemudian mengubah fokus bisnis menjadi ke situs pencari kerja.Â
Situs tersebut ternyata disambut baik oleh pengguna. Biggins pun sukses setelah tiga tahun mengembangkan situs pencari kerja itu.Â
Tak tanggung-tanggung, jumlah kekayaannya melonjak menjadi 100 juta pounsterling atau setara Rp1,92 triliun. Saat ini dia sedang merencanakan untuk mengembangkan bisnisnya ke Amerika Serikat.
"Saya melewati masa sulit di sekolah, nilai akademis saya jelek, tetapi saya ingin menjadi lebih baik, saya ingin membuktikan ke semua orang," ungkap Biggins.
Dia mengaku, ide awal keinginannya membuat situs pencari kerja karena frustrasi yang pernah dia alami saat mencari kerja dahulu. Dia sempat merasakan bagaimana lelahnya melamar sebuah perkerjaan dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya.
"Saya mencari pekerjaan, saya mengirim CV ke semua agen lowongan pekerjaan. Saya berpikir harus ada cara yang lebih baik untuk melamar pekerjaan," paparnya.
Namun, jalan yang dilaluinya tak selalu mulus, sebelum berkembang pesat, CV Library tidak membukukan pendapatan selama tiga tahun pertama. Selama itu, dia tetap berjualan karpet untuk menyambung hidup.
Dia terus meningkatkan pengetahuan terkait ketenagakerjaan, industri tenaga kerja, dan beberapa aturannya.Â
Dia mempromosikan CV Library dengan menempatkan selebaran iklan ke semua mobil yang terparkir di stasiun kereta api. Sayangnya, cara itu gagal untuk mendapatkan pelanggan.
CV Library mulai dikenal sebagai situs pencari kerja saat dia memasang iklan di Google dan mesin pencari internet lainnya. CV Library pun menjadi terkenal dan terus berkembang. Ia pun mulai merekrut karyawan.
CV Library saat ini memiliki 9,5 juta pencari kerja yang terdaftar dan digunakan oleh 10.000 perusahaan dan agen perekrutan.